Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Qomaruddin

kolektor buku dan pengagum perempuan cantik

Pariwisata Dikembangkan, Wisatawan Lokal Diberdayakan

Diperbarui: 30 Januari 2019   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Apa yang anda jawab jika sewaktu-waktu dicecar beberapa pertanyaan yang salah satunya adalah tempat wisata mana yang ingin anda kunjungi baik lokal maupun interlokal? Rekaan saya tanpa menyebar angket atau bahkan membuat polling online di berbagai macam media sosial jawabanya demikian:

1.Pantai Kuta, Raja Ampat, Pendakian Gunung Rinjani,

2.Los Angeles, Seoul, Paris, London, Roma

Mengapa Demikian? Coba kita tengok ke belakang bahwa yang saya sebutkan di atas mempunyai banyak ikon-ikon monumental yang dilegitimasi oleh UNESCO sebagai salah satu dari sekian banyak keajaiban dunia versi "On The Spot". hehe

Kita pungkiri atau pun tidak sebab realita dan faktanya memang seperti itu, selain sering nongol di channel-channel tv nasional juga di saking maraknya publish di berbagai media cetak. Di luar faktor itu bisa jadi terbesit asa mampir ke Korea lantaran punya hasrat bertegur sapa dengan artis idola; katakanlah Kim Hyun Joon, Lee min ho.

Obsesi pergi ke Los Angeles karena saking ngebetnya bertatap muka dengan Adele, Selena Gomez, Justin Bieber atau bahkan Al mukarrom Donal Trump. Ini sebuah kewajaran karena selain ikon-ikon tak bernyawa, juga banyak Ikon-ikon  bernyawa yang pantas untuk diidolakan melalui karya-karya mereka di tambah sedikit keelokan parasnya.

Bergeser sedikit ke area lokal. Raja Ampat, Rinjani, Pantai Kuta menjadi menu favorit para pelancong wisata juga tidak jauh dari paparan di atas tadi, lantaran seringnya di blow up di berbagai macam Chanel TV nasional, media cetak, maupun online. Berangkat dari sini kita coba memberi asumsi bahwa tenar tidaknya suatu tempat wisata atau kota bukan hanya faktor letak figur yang berdomisili di situ, tetapi karena seringnya kita disuguhi serta ditawari tempat wisata tersebut.

Selama hampir tiga setengah tahun di Malang, beberapa tempat wisata sudah banyak sekali yang saya kunjungi. Wisata pantai di Malang kurang lebih ada 45, 30 wisata Air terjun, 25 wisata kuliner, 23 wisata edukasi,14 wisata museum dan lainnya. 

Penulis berusaha menawarkan berbagai formulasi supaya wisata lokal masing-masing daerah lebih dikenal khalayak umum dan setelah itu berbondong-bondonglah mereka saling mengunjungi satu sama lain.

Pertama adalah memasukkan mata pelajaran wisata dalam kurikulum sekolah. Pendidikan mencintai kearifan lokal sejak dini harus di pupuk dengan cara mendorong masif pengenalan berbagai macam wisata di daerah-daerah baik secara oral maupun visual.

Kedua adalah memberikan potongan harga tiket bagi seluruh pengunjung yang berstatus pelajar. Ini bertujuan agar tempat wisata bisa di kunjungi kalangan atas sampai bawah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline