Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Qoiman

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Satu Jam Bersama Sang Pemimpi

Diperbarui: 9 September 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di zaman intelektual seperti saat inI, pendidikan menjadi sangat urgen bagi setiap orang.Sayangnya, masih ada saja sebagian orang yang menganggap bahwa pendidikan tidak begitu penting,terutama mereka masyarakat pedesaan yang berprinsip “buat apa sekolah tinggi-tinggi,toh nyari kerjaan sama-sama sulit”.Lebih parahnya, ada juga yang mengatakan bahwa kaum wanita tidak usah sekolah tinggi-tinggi,tugas perempuan ya di dapur,di sumur, dan di tempat tidur.Miris sekali rasanya kalau mendengar pernyataan seperti itu.Itu hanya akan membuat semangat belajar kita semakin lemah saja.

Uang memang penting dalam kehidupan ini, dan tanpa bekerja kita takkan mendapatkan uang.Tapi kalau mengaitkan pekerjaan dengan pendidikan sepenuhnya, kurang etis rasanya.Karena pada dasarnya pendidikan bukan untuk mencari pekerjaan ataupun uang, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap insan.Untuk masalah uang dan pekerjaan, itu sudah menjadi ketentuan yang Maha kuasa,kita sebagai makhluknya hanya bisa berusaha,berdoa dan bertawakal kepada-Nya.
Dalam menyikapi hal seperti itu, yang harus kita lakukan adalah kita mencari inspirasi sebanyak mungkin yang bisa membangkitkan semangat kita untuk terus belajar.Banyak sekali diantara kita yang secara finansial kurang mencukupi akan tetapi tetap bersemangat dalam belajar.Itulah yang harus kita renungkan mulai detik ini juga.

Lihatlah mereka para mahasiswa yang setiap hari berangkat ke kampus harus menggunakan tongkat untuk membantunya dalam berjalan. Amati mereka para mahasiswa yang harus menjadi ta’mir masjid, mereka harus membagi waktu belajar mereka untuk mengurus masjid, dan masih banyak lagi dari mereka sang pemimpi yang senantiasa berjuang mati-matian dalam pendidikannya demi masa depan yang lebih baik, meskipun dalam keterbatasan yang mereka miliki.Temui mereka, ajak bicara mereka, tanyakan apa yang mereka lakukan setiap harinya,apa motivasi mereka sehingga mereka punya semangat yang begitu membludak dalam dirinya.Dalam satu jam saja engkau akan dapatkan pelajaran sangat berharga dari mereka untuk hidup kita.
Sebenarnya bukan mereka saja para mahasiswa yang punya sejuta mimpi lewat pendidikan, banyak juga orang tua yang juga berjuang untuk putra-putrinya dalam menggapai mimpinya. Kita sebagai seorang anak jangan hanya bisa menengadahkan tangan kita pada orang tua,kita juga harus berpikir bagaimana orang tua kita harus membanting tulang, memeras keringat demi beberapa lembar rupiah.Sesekali ajaklah orang tua kita bicara, satu jam saja.Mintalah nasIhat dari mereka karena mereka lebih mengerti akan arti sebenarnya dari hidup ini dibanding kita.

Ada sebuah lagu yang cukup menarik dan bisa membuat semangat menjadi lebih tinggi lagi.Sebuah lantunan yang nampaknya tidak asing lagi di telinga kita semua,akan tetapi patut untuk selalu kita hayati setiap kata-katanya.”Jangan Menyerah” dari D’Massiv.

Tak ada manusia..
yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali..
segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah..
dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini...
Tak ada artinya lagi..

Syukuri apa yang ada..
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini...
melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa

Belajar bukan berarti kita bodoh,akan tetapi mereka yang tak mau belajar justru yang bodoh.Jangan sembunyi dari masalah yang ada,bukankah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, ingatlah bahwa habis gelap akan terbit terang dan yang terpenting kita mau mencari jalan keluar itu dan tetap berada pada jalan yang benar dan di ridhoi oleh yang Maha Kuasa.Setiap usaha pasti tidak ada yang sia-sia,apapun itu.Ingat selalu pelajaran satu jam bersama meraka sang pemimpi, sang insprator yang mampu berdiri tegap diatas tajamnya pisau kehidupan ini.Salam sang pemimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline