Lihat ke Halaman Asli

ahmad Qiram

University Of Darussalam/HES

Good Life

Diperbarui: 6 Juni 2020   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Good Life

اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ

“Wahai Tuhanku,Engkaulah tujuanku dan Ridhamu yang kucari”

Oleh: Ahmad Qiram As-suvi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu,banyak orang bertanya-tanya bagaimana sih hidup yang damai tentram tidak ada masalah ataupun gangguan,dan terkadang orang yang banyak uang,terkenal akan kepopularitasanya  tetap tidak menjamin hidup mereka lebih baik dari pada orang yang serba memiliki kekurangan dalam hidupnya dan siapa yang tidak ingin hidupnya selalu bahagia,senang,dan gembira. Pergi pagi pulang pagi lagi untuk memenuhi kebutuhan  tidak lain agar hidupnya menjadi lebih baik atau istilah lain disebut “good live”

Good live adalah impian setiap orang agar dimasa yang akan datang kehidupannya lebih baik dari hari ini. Dan itu adalah hal yang wajar, karena manusia ditakdirkan untuk senantiasa berusaha menciptakan kesejahteraan bagi dirinya, keluarga masyarakat bahkan bangsa dan negara. Indikator good live yang dapat dijadikan sebagai patokan adalah kesejahteraan. 

Yang disebut dengan sejahtera adalah jika didalam hidup terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani. Sejahtera saja tanpa keampunan belum dapat dikatakan good live. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani tidaklah sulit, kuncinya rajin bekerja disiplin dan pantang menyera . 

Tetapi untuk mendapatkan keampunan tidak cukup dengan kerja keras, disiplin, bersungguh-sungguh tetapi harus diiringi dengan penyerahan diri dan menyingkap makna dibalik perintah dan larangan dan satu lagi harus selalu bersyukur terhadap hasil yang allah berikan kepada kita. Sebagai suatu misal bahwa dalam hidup  ini kita sering mengalami sendiri betapa beratnya untuk menjalankan perintah Allah SWT seperti ketika dikumandangkan adzan. 

Pada saat dikumnadangkan adzan sebagai orang beriman sepatutnya kita segera mengambil wudhu. Namun pada saat yang sama didalam hati kita berkata“ahh…adzan baru dikumnadangkan, santai sajalah..” akhirnya kita bertele-tele dan bermalas-malasan memenuhi paggilan tersebut. Mengapa hal ini terjadi?dan bagaimakanakah untuk mendapatkan “goodLive”?

Setiap perintah ataupun larangan jika kita tidak menyingkap tabir dibaliknya, maka perintah atau larangan tersebut adalah siksaan bagi kita. Oleh karena itu, mari kita melihat hikmah dibalik sebuah perintah, sehingga pelaksanaan perintah itu tidak menjadi beban. Setiap perintah Allah SWT ada sebabnya. Contoh ketika Allah SWT memerintah kita untuk Sholat  حي على الصلاة"“Mari sholat hamba-Ku!!” untuk apa ya Allah? Dijawab oleh Allah SWT حي على الفلاح"”  (Aku ingin kamu menang hamba-Ku) kata Allah. 

Jadi esensi dibalik perintah sholat itu sesungguhnya Allah SWT menghendaki kebaikan yang banyak untuk kita. Dengan sholat kata Allah,“Aku jamin akan Ku berikan kesuksesan dalam hidup mu, Aku berikan kebahagiaan dan ketenangan dalam jiwamu”. Jadi ternyata hikmah di balik Allah memerintahkan kita untuk sholat adalah sebagai pengantar atau sebagai proses pada kesuksesan dan kebahagiaan. Maka dari itu, ketika ada perintah dari Allah,  fahami bahwa disitu ada kebahagiaan, kejar !!! dan perintah itu tidak akan terasa sebagai suatu beban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline