Semangat juang pasti harus dimiliki semua orang, karena tanpa adanya perjuangan yang sungguh-sungguh maka kita tidak dapat meraih apa yang kita inginkan atau kita cita-citakan. Manusia yang sukses tak luput dari kegagalan dan masalah yang ia hadapi akan tetapi manusia memiliki pilihan apakah ia ingin maju kedepan atau melihat ulang kebelakang.
Aku seorang pengajar di salah satu pondok dibogor tangkil namanya milbos yang setiap hari memiliki anak smp yang sangat disiplin dan cerdas. setiap hari mereka dibersamai oleh murobbi-murobbi yang hebat sehingga anak-anak merasakan seakan-akan bersama orangtua mereka di pondok. Iya, murobbilah pengganti orangtua anak dipondok.
Suatu hari, saya mengajar disalah satu ruang kelas yang jumlahnya 20 siswa. Sayapun masuk melangkah menuju meja guru. Tiba-tiba langkahku terhenti didepan meja karena ada pertanyaan dari salah satu siswa. "ustad, kok disini tidak ada liburnya stad walaupun hari ahad??"(memang ada satu waktu para asatidzah mengambil hari libur mereka karena saking padatnya program yang ada). Sayapun menjawab:"ummat ini besar nak..., seandainya kita banyak berleha-leha dan santai maka yang terjadi ummat ini akan hancur diinjak oleh para pengusa yang dzolim dan orang-orang kafir."
Para pembaca yang budiman, kita tidak tau kapan kita akan mati. namun, perlu kalian ketahui bahwa aset yang terbesar adalah anak-anak soleh yang akan memimpin negara dan ummat yang besar ini. apakah kalian sudah mempersiapkannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H