Lihat ke Halaman Asli

Ada Mafia di Balik Langka dan Mahalnya Minyak Goreng

Diperbarui: 19 Maret 2022   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Youtube Komisi XI DPR RI Channel

Setelah 2 kali absen, Muhamad Lutfi (Menteri Perdagangan) hadir dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis, (17/03/2022). Dalam rapat tersebut Mendag menyampaikan dugaan terkait adanya mafia minyak goreng yang menyebabkan harga melambung tinggi serta setok yang sulit didapat oleh masyarakat.

Mendag mecontohkan di Sumatra Utara, antara tanggal 14 Februari -16 Maret, Sumut mendapatkan pasokan minyak sebesar 60.423.417 liter. Rakyat Sumut menurut BPS tahun 2021 jumlahnya 15,18 juta orang. Kalau dibagi setara kira-kira 4 liter per orang dalam waktu 1 bulan. Kabupaten Medan mendapatkan 25 juta liter, rakyat Medan menurut BPS jumlahnya 2,5 juta orang. 1 orang menurut hitungan mendapat 10 liter namun saat Mendag melakukan sidag hasilnya sulit mencari minyak goreng. Kasus demikian juga terjadi di Jakarta dan Surabaya.

"Jadi spekulasi kita, ini ada orang-orang yang mendapat mengambil kesempatan didalam kesempitan," kata Mendag dalam rapat yang disiarkan secara virtual (17/03).

Lutfi menyatakan bahwa Kementrian Perdagangan tidak bisa melawan penyimpangan karena sifat rakus manusia, tegasnya.

Belakangan ini masyarakat merasakan sulitnya mendapatkan minyak goreng meskipun tersedia namun harganya sangat mahal sehingga menjadi beban bagi sebagian besar masyarakat. Bukan hanya dipasar tradisional, di Supermarket keberadaan minyak goreng sulit dicari padahal minyak goreng menjadi kebutuhan banyak orang.

Meskipun Mendag belum bisa memberitahu oknum mafia tersebut namun diakhir rapat dengan komisi VI DPR, Mendag menyatakan tidak akan kalah dengan mafia dan memastikan akan memenjarakan mafia yang telah membuat gaduh ketersediaan dan harga minyak goreng.

"Tersangkanya akan diumumkan hari senin (21/03). Sekali lagi saya akan memerangi mafia-mafia tersebut dan memastikan mereka masuk penjara," kata Mendag.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline