Ahmad naufal ilham al asyraf - Mahasiswa Psikologi UMM
Bahaya narkoba mungkin sudah sering kalian dengar dalam forum-forum kesehatan atau artikel di internet. Yaa.. Narkoba memang sangat berbahaya bagi kesehatan, Bahaya narkoba tidak hanya berdampak pada perilaku dan kondisi psikis penggunanya. Narkoba juga bisa mengganggu kesehatan tubuh secara umum, bahkan bisa memicu gangguan yang sifatnya permanen pada beragam organ tubuh.
Awalnya dari rasa penasaran dan kesenangan sesaat, banyak pengguna narkoba yang terjebak dalam jeratan obat-obatan terlarang ini. Rasa kecanduan tersebut lama kelamaan dapat merusak kesehatan mental dan fisik atau mengancam keselamatan diri penggunanya. Maka dari itu, sangat penting mengetahui bahaya narkoba bagi kesehatan agar kita jangan sampai terjerat atau bahkan mencicipinya.
- Efek yang ditimbulkan setelah pemakaian narkoba.
Efek stimulan, beberapa narkoba seperti kokain, ekstasi, dan amfetamin dapat mempercepat kerja jantung dan otak sehingga pengguna dapat merasa memiliki tenaga ekstra dan tidak mudah lelah.
Efek halusinogen, jenis narkoba seperti ganja, ekstasi dan LSD dapat menyebabkan halusinasi sehingga pengguna dapat melihat hal yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata.
Efek depresan, beberapa jenis narkoba seperti ganja, putaw, heroin berkerja dengan menekan sistem saraf sehingga pengguna dapat merasa rileks, mengantuk, detak jantung melemah, darah menurun dan nafas melambat.
Efek adiktif, hampir semua jenis narkoba menyebabkan kecanduan(adiksi) pada penggunanya, efek ini membuat penggunanya selalu ingin menggunakan narkoba tersebut. - Resiko dan bahaya narkoba bagi kesehatan tubuh.
Gangguan fungsi otak, penggunaan narkoba jangka panjang bisa mempengarusi sistem saraf dalam otak sehingga menyebabkan gangguan pada otak bagian kemampuan berfikir dan komunikasi
Dehidrasi, beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Bingung dan hilang ingatan, kandungan berbagai zat di dalam narkoba, seperti gamma-hidroksibutirat dan rohypnol, dapat menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan.
Halusinasi, penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan halusinasi, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan serta paranoid.
Kejang dan paranoid, penyalahgunaan sabu-sabu, opium, kokain dapat menyebabkan kejang-kejang dan bahkan kematian akibat overdosis.
Gangguan kualitas hidup, Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar ia akan mengalami kecanduan. Seiring waktu, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat, seperti gelisah, sulit tidur, nyeri otot, dan perasaan ingin kembali mengonsumsi narkoba. Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat mengganggu kualitas hidup penggunanya. Misalnya, berurusan dengan lingkungan sosial dan pihak kepolisian. - Tanda dan gejala kecanduan narkoba.
Telah dijelaskan diatas narkoba dapat menyebabkan kecanduan, seseorang yang telah kecanduan sebagai berikut tanda-tandanya: Halusinasi, sakaw, perubahan suasana hati, perubahan nafsu makan, perubahan libido, perubahan perilaku. Seseorang yang telah menunjukkan gejala tersebut harus segera diberikan pertolongan, bila dibiarkan tanpa penanganan orang yang kecanduan bisa mengalami kondisi berikut: Penurunan kesadaran, henti napas, kejang, serangan jantung, gangguan psikilogis dan overdosis. - Mencegah dan mengatasi bahaya narkoba.
Cara paling tepat adalah dengan tidak coba-coba mendekati narkoba namun jika anda atau orang didekat anda sudah terlanjur mengonsumsi narkoba atau bahkan menjadi pecandu, rehabilitasi sangat diperlukan.
Berikut ini adalah tahap rehabilitasi narkoba:
Pemeriksaan, dokter akan memeriksa sejauh mana kecanduan dan efek apa saja yang akan ditimbulkan. Jika ada masalah dokter akan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan efek-efek tersebut.
Detoksifikasi, selama tahap ini anda akan diminta berhenti mengkonsumsi narkoba. Anda mungkin akan merasa mual dan tubuh terasa sakit karena tubuh kehilangan zat yang biasa dikonsumsi. Anda juga mungkin merasakan gelisah dan tertekan akibat tubuh kehilangan zat yang menenangkan. Untuk mengatasinya dokter biasanya memberi penanganan dalam bentuk obat-obatan. Yang terpenting adalah penuhi kebutuhan cairan untuk menghindari dehidrasi dan makan makanan bergizi untuk mempercepat pemulihan selama proses detoksifikasi ini.
Stabilisasi, setelah melewati dua tahap tersebut tahap yang terakhir yaitu stabilisasi, pada tahap ini anda akan diberikan resep obat untuk pemulihan jangka panjang, Tahap ini juga mencakup pemikiran tentang rencana kehidupan dalam jangka panjang dan kestabilan mental Anda. Dukungan dari orang sekitar, baik keluarga maupun teman dekat, sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan Anda. Tak hanya memberi Anda semangat, mereka juga dapat mendampingi Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk pada kualitas hidup, tetapi juga kesehatan fisik dan mental penggunanya. Maka dari itu, jangan pernah mencobanya dengan alasan apa pun. Narkoba bukan jawaban atas masalah, tetapi justru dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar.
Bila Anda atau orang terdekat sudah terlanjur kecanduan narkoba, berkonsultasilah ke psikiater untuk menjalani pemeriksaan dan rehabilitasi, termasuk pemeriksaan kondisi fisik untuk mengantisipasi bahaya narkoba terhadap kesehatan tubuh. Selain memberikan penanganan untuk mengatasi ketergantungan narkoba, psikiater juga akan memberikan rujukan kepada dokter spesialis lain bila narkoba sudah menimbulkan gangguan pada kesehatan dan fungsi organ tubuh.
Referensi
Buku seri Bahaya narkoba : Dampak dan bahaya narkoba. PT Tirta Asih Jaya.
Buku seri Bahaya narkoba : Tata cara merehabilitasi pecandu narkoba. Mitra wacana media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H