Lihat ke Halaman Asli

ahmadnaqib

Mahasiswa

Aksi Separatisme di Papua dan Kaitannya dengan Sikap Kebangsaan

Diperbarui: 15 November 2024   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali suku, budaya, dan bahasa. Dimana hal ini, menjadikan indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman yang tinggi namun rentan terhadap terjadinya konflik.

Salah satu penyebab konflik yang biasanya terjadi adalah adanya paham separatisme.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme merupakan gerakan atau paham yang bertujuan  untuk memisahkan atau mendirikan negara sendiri. Secara umum, separatisme adalah kelompok etnis atau kelompok identitas lain yang berupaya memisahkan diri dari suatu negara atau pemerintahan yang sah karena suatu alasan tertentu.

Penyebab terjadinya aksi separatisme cukup beragam dan kompleks. Mulai karena persoalan politik, ekonomi, hingga sosial dan budaya.

Hal ini tentu saja dapat mengancam keutuhan suatu negara, termasuk Indonesia. Maka dari itu perlu adanya penanggulangan dari pemerintah untuk mencegah terjadinya aksi separatisme terutama di Indonesia.

Mengapa masih terjadi aksi separatisme di Indonesia, terutama di Papua?

Dalam sejarahnya, Indonesia sering kali terjadi aksi separatisme.

Bahkan pada tahun 1999, Indonesia gagal dalam mempertahankan wilayah Timor Timur karena aksi separatisme ini.

 Timor Timur merasa bahwa pihak Indonesia telah bertindak melampaui batas. Seperti Pembantaian Santa cruz yang menewaskan lebih dari 200 orang, Pelanggaran HAM, Tindakan respresif, dan tindakan-tindakan lainnya.

Timor Timur mengganggap bangsa Indonesia sebagai bangsa penjajah dan mulai memperjuangkan kemerdekaannya. Alhasil dengan segala upaya dari pihak Timor Timur, Indonesia dengan berat hati harus melepas Timor Timur dari wilayah Indonesia.

Saat ini, Indonesia sekali lagi hampir mengulang sejarah kelam yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline