Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Muttaqillah

Mari bina perstuan dan kesatuan

Merealisasikan Lailatulqadar

Diperbarui: 6 Mei 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Lebaran hari pertama adalah suasana yang mengharukan. Usai salat Idul Fitri, masih terngiang di kepalaku bagi orang-orang yang telah meraih lailatulqadar. Kata itu adalah sebagai gambaran suasana batiniah manusia yang sukses dalam puasanya dengan menahan lapar dan haus, menahan hawa nafsu, bersabar, pemaaf, dan berzikir dengan membaca Quran. Maka lailatulqadar adalah dapat diraihnya.

Persoalannya dapatkah kita mengejawantahkan lailatulqadar itu bakda Ramadan? Masalah ini harus dijawab dengan perbuatan lahir dan batin. Bagi orang-orang yang beriman akan mudah merealisasikannya, khususnya bagi mereka yang langgeng dalam menjalankan keimannya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dalam suatu perjalanan silaturahmi. Jalan yang dilalui sering kali krodit. Sebabnya antar lain banyaknya kendaraan, jalannya sempit. Terjadilah kemacetan, ditambah suasana panas. Mereka semua ingin bersilaturahmi ke rumah famili, handaitolan, kerabat untuk bermaaf-maafan. inilah ujian bagi yang melaksanakan lebaran.

Dalam kondisi yang macet, jalan sempit, dan udara panas. Ada dua kendaraan yang saling menghimpit dari arah berlawanan di jalan yang sangat sempit dan padat. Tampak pengemudi yang satu dengan kendaraan Sigra, dikemudikan oleh anak muda berusia 17 tahunan. Dan satu lagi dengan mobil baru bermerek Suzuki Ertiga yang dikendarai seseorang berumur 50 tahunan. Di belakang mobil Sigra sudah padat mengantre kendaraan. Sementara di belakang Ertiga masih agak lengang. Namun tampak Ertiga tak hendak mundur dan terus bertahan dengan wajah yang amat emosional.

Sang pemuda yang mengendarai Sigra tampak tenang dan mrnghentikan laju mobilnya. Dari mobi Ertiga, seorang gadis berteriak, "Ya, keserempet-keserempet!" dengan suara lantang smbil membuka jendela mobilnya. Tampaknya ia seorang anak pengemudi mobil baru. Perjalanan terhenti dari kedua arah. 

salah seorang penumpang Sigra turun seorang pemuda berumur 20 tahunan ke atas. Tampaknya kakak sang pengemudi. Dan salah seorang gadis berumur 20-an turun dari Ertiga untuk mengatur kendaraan. Dengan cekatan sang gadis menyuruh mundur Sigra dan mobil yang ada di belakangnya. Jalan pun sudah mulai dapat dilewati Ertiga, namun Ertiga tetap terdiam tak bergerak maju. Rupanya ia ingin komplain dan menuntut pemilik Sigra untuk menyaksikan keadaan kendaraan Ertiga. 

ilustrasi pribadi

Ada sedikit warna putih pada body Ertiga hitam nan baru itu di sebelah kanan. Tapi bukan baret tampaknya hanya sentuhan bekas warna Sigra warna metalik. Karena Ertiga hitam itu tak bergerak ke depan tu berjalan. Salah seorang penumpang Sigra berumur 50-an turun dan menghampirinya. Pengemudi Ertiga yang berawak tinggi dan hitam langsung turun dari mobilnya. Ia segera meminta pertanggungjawaban dari pemilik Sigra. Sebenarnya tak tampak benar garis itu pada body Ertiga, hanya tipis saja. Apabila diusap dengan Autan pasti hilang.

Tiba-tiba, "Sini mana KTP-nya, mana KTP-nya!" teriak sang gadis berumur 18 tahunan itu kepada Bapak penumpang Sigra sambil berdiri di samping pengemudi Ertiga. Tampaknya ia adalah anaknya. Sang Bapak terdiam dan tenang sambil membuka dompetnya. Ia tak menghiraukan seruan gadis tadi. "Begini saja Pak, kami mohon maaf, hari ini lebaran. Kalau Bapak mau ambillah uang ini sebagai pengganti mobil bapak yang lecet," bisik si Bapak penumpang Sigra.

"Tidak usah!" Sanggahnya.

"Tulis saja nomor telepon saya, nanti kalau ada perbaikan di bengkel mana, Bapak hubungi saya saja," dengan suara rendah. Pengemudi Ertiga itu tak bergeming dan tetap terdiam. Suasana semakin macet. Di belakang Ertiga sudah berderet motor dan mobil. pengemudi motor yang lewat pada berteriak kepada pengemudi Ertiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline