Lihat ke Halaman Asli

Menyoal Tenaga Kerja Indonesia

Diperbarui: 7 Februari 2020   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Upah murah, kerja informal, dan pengangguran masih mendominasi wacana tenaga kerja Indonesia, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pemecahanan masalah tenaga kerja Indonesia bukan perkara mudah. Paling tidak, hulu dan hilirnya harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh.

Kritik yang muncul selama ini, paling tidak kritik pada wacana link and match antara pendidikan dan dunia Industri. Tentu, persoalan ini sederhana polanya, dan dapat dijawab dengan mudah. Masalah link and match lebih spesifik sebenarnya pada permasalahan tanggung jawab lembaga pendidikan mencarikan peluang pada jumlah dan kualitas lulusannya. Jika tiap lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab dan ikhtiar yang tinggi, niscahya masalah ini akan terselesaikan.


Persoalannya, ternyata lebih dari itu. Lembaga pendidikan memang tidak memiliki tanggung jawab sampai pada menyiapkan lapangan kerja, tetapi lembaga pendidikan lebih pada tanggung jawab penyiapan tenaga kerja. Jadi masalah fundamentalnya, jika tenaga kerja sudah disiapkan, namun lapangan kerja tidak tersedia, tentu memicu masalah pengangguran. Ini yang wajib diselesaikan.


Tenaga Kerja Indonesia di era Indonesia Maju
Deskripsi tentang tenaga kerja di era Indonesia maju, tentu tenaga kerja dengan skill tinggi, juga dengan gaji/upah/honor yang tinggi. Tenaga kerja jenis ini, tentu hanya akan muncul  manakala tersedia jenis pekerjaan dengan gaji tinggi. Perusahaan yang bersedia menggaji tinggi tentu, pendapatan bersih perusahaannya juga tinggi. Lagi-lagi persoalanya kembali pada penyediaan lapangan kerja.


Indonesia maju sebagai agenda dan target capaian tentu penting perannya. Minimal untuk memulai memberi narasi pada jenis tenaga kerja Indonesia yang tersedia, dengan standar dan kualitas kerja yang baik. Namun itu tidak terjadi dengan sendirinya, negara perlu merekayasa dan mengintervensi, jenis pekerjaan apa yang perlu diciptakan, juga jenis investasi apa yang layak diunggulkan, untuk menopang agenda penyerapan tenaga kerja dengan gaji yang baik.


Tugas mahaberat bagi pemerintah, tidak saja menyediakan lapangan kerja, tapi juga menyiapkan tenaga kerjanya. Sehingga masalah link and match dapat diselesaian. Tenaga kerja Indonesia sudah selayaknya menjadi bagian dari tenaga kerja yang maju dan sejahtera.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline