Lihat ke Halaman Asli

Evolusi Menjual Obat Nyamuk

Diperbarui: 20 November 2017   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyamuk, salah satu hewan paling berbahaya | Ilustrasi: Pixabay/FotoshopTofs

Secara fakta, hewan pembunuh manusia terbesar tiap tahunnya adalah nyamuk. Bukan macan, ikan hiu, buaya, beruang, atau hewan karnivora bangsa lainnya. Namun yang membunuh manusia terbanyak tiap tahunnya adalah hewan kecil bernama nyamuk. Menurut data WHO, nyamuk tiap tahunnya menyebabkan 725.000 manusia terbunuh. Itu jauh lebih besar dari pembunuhan sesama manusia sebesar 475.000 tiap tahunnya.

Pembunuhan dari spesies ini terjadi sebagian besar dari penyakit malaria yang dibawa mereka. Memang terdengar tidak keren, dimana hewan lain seperti ikan hiu, anjing, ular maupun beruang membunuh dengan cara keji dan elegan yaitu memakan dan mencabik-cabik kalian. Pembunuhan cabik-cabik berlanjut kemudian memunculkan dendam manusia pada spesies hewan tersebut dengan membalas nyawa dengan nyawa. 

Tapi itu tidak berlaku bagi nyamuk, hewan ini killing you softly, perlahan tapi pasti tanpa disadari. Sehingga ketika kamu dendam membalasnya dengan menepuk2 tangan berkali-kali yang ada adalah tangan sakit dan makin kesal karena tidak kena-kena. Brengsek emang.

Indonesia tidak terkecuali dari ancaman penyakit dari nyamuk ini. Tapi taukah kamu berapa biaya yang dikeluarkan rumah tangga per tahunnya untuk obat nyamuk? Dari sumber terpercaya yang tidak bisa saya sebutkan, secara rata-rata rumah tangga Indonesia mengeluarkan dibawah Rp 20.000 per kapita per tahun untuk membeli obat nyamuk. 

source: gatesnote

Selama setahun rata-rata rumah tangga Indonesia mengeluarkan dibawah 20 ribu perak setahun. Dua puluh ribu perak dapat maksimal 5 kotak obat nyamuk bakar dipakai setahun. 20 ribu perak bisa dapat 100 sachet obat nyamuk losion dan dipakai selama setahun satu keluarga. 20 ribu perak bisa dapat obat nyamuk semprot yang kecil, dipakai setahun.

Maka bisnis obat nyamuk tidaklah sebesar ancaman penyakit yang dibawanya. Bisnis obat nyamuk tidak sebesar bisnis kecantikan kosmetik. Tidak sebesar bisnis jualan air soda. Tidak sebesar bisnis menjual permen maupun es krim dengan harga murah. Pun tidak sebesar jualan produk berbau agama dan politik. Ada yang salah dengan masyarakat, atau ada yang bermasalah dengan bisnis ini?

Dari Membunuh, Melindungi hingga akhirnya Jualan Parfum

Ketika masa jaya-jayanya, menjual obat nyamuk haruslah memasang tagline efektif membunuh mati dengan cepat nyamuk. Semua obat nyamuk berlomba-lomba meracik bagaimana meramu racun ke dalam obat nyamuk agar dapat membunuh nyamuk secara instan. Berikan bukti bahwa ketika menggunakan produk obat nyamuk ini ada efek yang dapat dilihat dan dirasakan. Asap obat nyamuk harus dibuat sebanyak mungkin. Efek kulit memakai losion harus segera dirasakan dampaknya pada kulit. Semakin besar efek dan semakin instan efeknya semakin laris produknya.

Era kemudian berubah. Pemakaian AC dan tingginya pendidikan serta perhatian pada kesehatan merubah arah bisnis obat nyamuk. Yang dahulu keren sekarang dilawan. Banyak asap dicurigai berbahaya karena mengganggu pernafasan. Efek instan losion pada kulit dicurigai membuat iritasi kulit. Tukang obat nyamuk mau tidak mau harus mengikuti keinginan konsumen. 

Mereka harus menurunkan kadar racun yang ada dan juga zat-zat keren yang ada di dalamnya. Namun dampaknya efektifitas menjadi berkurang. Maka mereka merubah mindset konsumen terkait obat nyamuk, dari cepat membunuh menjadi obat nyamuk sebagai pelindung keluarga.

Iklan jualan obat nyamuk berubah, dari dulunya gambar nyamuk mati secara cepat menjadi lebih emosionil kekeluargaan. Kini menunjukkan kasih sayang keluarga. Membeli obat nyamuk berarti menunjukkan kasih sayang terhadap keluarga. Karena membeli obat nyamuk berarti melindungi keluarga dari bahaya ancaman nyamuk. Namun nyatanya cara seperti ini tidak segera langsung diterima konsumen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline