Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Mukimul

Mahasiswa Manajemen Universitas Negeri Malang

Lima Mahasiswa UM Kembangkan Teh Hijau sebagai Bahan Pembuatan Liquid Vape Fibropreventif Pertama

Diperbarui: 31 Agustus 2023   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Dokumentasi Penulis

Malang - Teh hijau selama ini dikenal sebagai minuman yang menenangkan dan dijadikan sebagai salah satu rasa favorit bahan baku untuk berbagai macam makanan. Selain itu, tanaman yang memiliki nama ilmiah Camellia sinensis ini bisa dimanfaatkan juga sebagai bahan baku dalam pembuatan liquid vape yang memiliki efek fibropreventif oleh lima mahasiswa Universitas Negeri Malang.

Lima mahasiswa tersebut yaitu Iin Lailatul Khoirunnisa', Ahmad Mukimul Khaq'qi, Hani Dwi Siswandini, Faturachman, dan Syafira Awallia. Melalui program kreativitas mahasiswa (PKM), kelima mahasiswa tersebut memiliki alasan dalam membuat inovasi ini karena teh hijau memiliki kandungan senyawa kelompok flavonoid katekin yang memiliki efek fibropreventif pada kasus fibrosis paru.

"Produk ini diciptakan dengan harapan agar dapat menjadi salah satu alternatif terapi inhalasi berupa pemberian obat dalam bentuk partikel aerosol (liquid vape) melalui saluran napas dengan cara menghirupnya dengan bantuan alat pod maupun mod". Ujar Iin Lailatul selaku CEO dari Tim Bionev

Produk ini dibuat dengan mengombinasikan antara bahan alami seperti teh hijau yang telah dikeringkan dan dihaluskan terlebih dahulu serta diolah menjadi sebuah liquid vape melalui proses evaporasi sehingga memberikan sari murni dari teh hijau.

Source: Dokumentasi Penulis

Produk BIO-NEV yang berbahan dasar liquid hasil ekstraksi bahan alami dari teh hijau memiliki beberapa keunggulan, meliputi mengandung senyawa epigallocathecin gallate (EGCG) yang memiliki efek fibropreventif (mencegah fibrosis) pada paru-paru bagi perokok aktif, mengandung senyawa tannin yang memiliki aktivitas antiinflamasi (mencegah peradangan), dan komponen BIO-NEV tidak mengandung nikotin.

Selain itu, tim Bionev ini telah melakukan penetrasi market kepada beberapa komunitas vape yang ada di Malang Raya guna mengetahui respon vapers terkait dengan inovasi liquid Kesehatan ini. "Ada 3 komunitas utama yang kami sasar untuk proses penetrasi market kami yaitu vapers Malang kota, vapers kota Batu, dan vapers Malang kabupaten," Tutur Ahmad Mukimul selaku CMO dari produk Bionev

Sementara itu, menurut dosen pendamping tim PKM Kewirausahaan Bionev, Farid Akhsani, S.Si., M.Si. yang sekaligus seorang vapers memberi pendapat bahwa usaha Bionev ini memiliki prospek untuk berkembang menjadi sebuah industri sangat besar karena inovatif dengan mengangkat isu permasalahan fibrosis paru yang gejalanya sering dirasakan oleh sebagian besar perokok aktif. Farid menilai walaupun produk ini bersifat untuk kesehatan tetapi rasa yang dimiliki dapat diterima oleh masyarakat sehingga besar kemungkinan untuk berkembang di pasar.

"Potensi marketnya besar produk ini, saya telah melakukan tester kepada beberapa rekan sesama vapers dan mereka memberikan respon baik dengan apa yang ditawarkan oleh liquid vape Bionev ini, harapannya sih produknya semakin berkembang dengan inovasi rasa-rasa lainnya". Ujar Farid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline