Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Mujiyarto

sedang belajar

Wacana Wajib Belajar 12 Tahun, Masih Jauh dari Kenyataan...

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_134269" align="aligncenter" width="200" caption="from google"][/caption]

Upaya untuk meningkatkan pendidikan di tanah air,dengan merancang progam wajib belajar 12 tahun,hingga ke tingkat Sekolah Menengah Atas tampaknya masih terasa begitu sulit untuk diwujudkan.Pilar-pilar pendidikan yang ditopang oleh segenap sistem pemerintahan telah diupayakan sedemikian rupa,hal itu dengan dibuktikan meningkatnya APBN untuk Dana Pendidikan di tanah air pada tahun 2011 yang mencapai Rp.286 triliun.

Bisa jadi RAPBN tahun 2012 Dana itu akan mengalami peningkatan,yang artinya akan semakin memajukan Pendidikan di Dalam Negeri.

Evaluasi Program Wajib Belajar 9 tahun,di nilai banyak kalangan belum mencapai nilai yang maksimal.Tapi kini sudah mewacanakan Wajib Belajar 12 Tahun,memang benar kita semua menginginkan adanya kemajuan pendidikan kita,tapi jika program yang awal saja belum terlaksana dengan baik,sudah mau menjalankan program yang baru,tampaknya ini hanya akan membuat kabur nilai pendidikan di Indonesia.

Wajib Belajar 9 tahun,belum bisa dinikmati secara menyeluruh oleh anak-anak,dan adik-adik kita.Banyak ketimpangan dan ketidakjelasan yang terjadi dalam praktek Wajib Belajar 9 Tahun ini.Ada kecenderungan sebuah pemaksaan yang mengakibatkan program ini,tidak bisa terealisasi secara menyeluruh di semua lapisan penjuru daerah tanah air.

Dalam prakteknya Wajib Belajar 9 Tahun ini,seringkali hanya menitik beratkan pada pendidikan tingkat kota,dan di sekolah-sekolah negeri yang sudah "punya nama",untuk sekolah-sekolah yang ada di pelosok daerah dan pinggiran tanah air belum bisa dirasakan.Masih banyak anak-anak,adik-adik kita di pelosok daerah yang kesulitan  untuk bisa mengenyam pendidikan 9 tahun.Bukan karena mereka tidak mau sekolah,tapi lebih karena adanya kesenjangan sosial antara sekolah pelosok dan sekolah kota.Sekolah pelosok kurang mendapatkan tempat dan perhatian.Anak-anak yang bersekolah di sekolah pelosok lebih bersifat minder dan takut,untuk bisa bersaing dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah kota.

Ada baiknya,jika wacana Wajib Belajar 12 tahun ini,lebih baik dikaji ulang agar dalam prakteknya berjalan dengan tidak setengah hati.Agar semua lapisan rakyat Indonesia bisa merasakan pendidikan yang paripurna,dan bisa membebaskan mereka dari penjara kebodohan.

Dan hendaknya Dana Pendidikan yang jumlahnya lebih dari 20 % dari RAPBN itu,dimanfaatkan secara semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan wajib belajar 9 tahun secara merata dan menitikkan pada pendidikan karakter yang merupakan dasar dari kepribadian sebuah masyarakat.

Semoga saja,pendidikan di tanah air kita ini terus mengalami peningkatan yang membanggakan.

Semakin merata dan mampu membebaskan rakyat indonesia dari penjara kebodohan.

________________________________

Semoga saja..mari kita doakan..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline