Lihat ke Halaman Asli

Negara Tidak Pernah Takut Terorisme

Diperbarui: 12 Mei 2018   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Kita semua bersatu melawan terorisme. Terorisme adalah musuh kemanusiaan. Tidak ada tempat untuk terorisme di Indonesia

- Jokowi - 

Begitulah ungkapan tegas Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam konferensi pers menyikapi kejadian yang tiba-tiba mengagetkan seluruh pihak. Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada selasa malam yang lalu, masih menyisakan duka yang mendalam. Bukan hanya bagi keluarga korban dari pihak kepolisian yang meninggal karena kejadian tersebut namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia dimanapun berada.

Perihal kejadian ini, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi dan bersikap keras terhadap upaya terorisme. Moeldoko mengatakan bahwa negara akan menjamin keamanan dan keselamatan siapapun, baik masyarakat Indonesia maupun internasional yang sedang berada di Indonesia.

Apalagi Indonesia akan menggelar sejumlah event penting, di antaranya Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali. Keamanan Indonesia harus lebih ekstra dalam perhelatan akbar tersebut.

Selain event Internasional, Indonesia juga sebentar lagi akan memasuki tahun politik dengan mengadakan pemilihan kepala daerah 2018 dan pemilihan presiden 2019. Untuk keamanan politik ke depannya, Moeldoko menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki kedewasaan berpolitik yang sangat baik dan Moeldoko memastikan Indonesia akan aman.

Seperti diketahui, pemerintah pada saat mengetahui peristiwa di Mako Brimob langsung membentuk satuan komando anti teror. Satuan ini dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Wiranto dan juga gabungan TNI, Polri. dan BIN.

Hal ini juga sudah didiskusikan dengan presiden Jokowi untuk mempertimbangkan membentuk kembali Komando Operasi Khusus Gabungan dalam rangka penanggulangan terorisme di Tanah Air. Satuan teror tersebut akan diisi prajurit-prajurit terpilih dari satuan-satuan antiteror Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo TNI AU

Disisi lain, penanganan kerusuhan ini dilakukan tertutup dan tidak boleh diketahui media massa sejak awal kejadian, dikarenakan terkait persoalan taktis yang tidak boleh diketahui agar penanganannya bisa berjalan sesuai rencana. Dan yang pasti untuk menghindari bertambahnya korban serta kepanikan akan semakin bertambah jika media turun tangan meliput kejadian ini. Bisa jadi awak media akan menjadi korban yang tidak perlu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto juga memberi keterangan pers pasca kejadian ini, Wiranto menyampaikan bahwa mereka melakukan kekejaman dengan merampas senjata, menyandera, menyiksa bahkan membunuh para petugas dengan cara-cara yang keji, kejam dan di luar batas kemanusiaan, dan kita pastikan kalau negara kita tidak bernegosiasi dengan teroris.

Diluar lingkaran pemerintah, ada juga komentar dari mantan presiden RI ke-6., Susilo Bambang Yudhoyono yang juga ikut berbelasungkawa dan yakin pemerintah dan pihak Polri telah dan akan melakukan tindakan yg semestinya. Ini pula harapan rakyat menurutnya dan SBY mendoakan agar berhasil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline