aku selalu melihat diriku
sebagai bayangan kegagalan masalalu
hasil dari egoisme masa muda
yang banyak bertingkah, tiada rencana
bayangan itu selalu dibelakangku
menghantui, membuatku terus terpacu
dalam merajut angan, mengejar mimpi
karena hanya itu yang kumengerti
makin siang, rasa takut kian surut
seiring bertambahnya keriput
menjelang senja, aku sudah tak ingat lagi
tentang alasanku berlari selama ini
tak perlu ku menengok kebelakang
melainkan untuk melihat diriku berkembang
sesampainya malam, aku sudah tak sanggup
yah, sepertinya sinarku telah redup
tapi tak kusesali sama sekali
karena aku telah menyinari hari
sejak terbentuk sebagai sebuah kegagalan
sampai menjadi sebesar kesuksesan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H