Lihat ke Halaman Asli

Ahmad LuthfanSutrisna

Mahasiswa Universitas Pamulang

Perseteruan Ojol dan Karyawan Mie Gacoan, Gacoan Kota Baru Diserbu Ojol

Diperbarui: 14 November 2021   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari twitter

Tadi malam telah terjadi kericuhan antara Ojol dengan Karyawan Mie Gacoan, tepat nya di depan toko Mie Gacoan Kota baru, Jogja . Kejadian itu terjadi pada malam dini hari, hal ini sampai menjadi trending twitter dengan pencarian "Gacoan".

Belum diketahui pasti penyebab dari kericuhan antara driver ojol dengan karyawan Mie  gacoan. Menurut informasi yang saya kumpulkan dari media sosial twitter, hal ini di akibatkan oleh tidak teratur nya antrian pembelian, sehingga mengakibatkan driver ojol yang sudah mengantri lama di salip oleh driver ojol yang baru datang, sehingga banyak driver ojol yang orderan nya di cancel oleh customer. Tentu saja membuat para ratusan driver ojol marah besar atas kejadian tersebut. 

Driver ojol banyak yang tidak terima atas kejadian tersebut ramai-ramai demo di depan toko Mie Gacoan, demo ini berujung ricuh. Sempat terjadi pemukulan terhadap pegawai Mie Gacoan. Banyak driver ojol yang menyayangkan sikap karyawan Mie Gacoan yang bersikap tidak baik terhadap driver ojek online. Banyak juga ojol yang meluapkan emosi nya dengan memberikan cuitan nya di Twitter, selain itu Mie Gacoan mendapat serbuan Rating rendah dan komen yang kurang baik pada applikasi seperti Grab dan Go-jek. 

Kejadian ini berujung pemecatan 6 pegawai Mie gacoan, 6 pekerja  di laporkan polisi, penutupan sementara toko Mie Gacoan. Harusnya setelah kejadian ini terjadi management Mie Gacoan memberikan arahan untuk Mie agar dipersiapkan terlebih dahulu agar setiap ada pesanan yang masuk Mie langsung siap di hidangkan lalu diberikan kepada pelanggan. 

Dengan kejadian seperti ini seharusnya kita sadar bahwa sebenarnya kesalahan itu bukan sepenuhnya kesalahan dari pegawainya, namun kesalahan dari pihak management hingga owner nya yang tidak bisa mengatasi penumpukan orderan. Pegawai yang sudah di pecat masih harus berhadapan dengan hukum. Padahal mungkin mereka menggantungkan hidupnya pada pekerjaan itu. 

Referensi: Trending Twitter 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline