Lihat ke Halaman Asli

Hakikat Problematika Pembelajaran

Diperbarui: 31 Oktober 2023   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Problematika berasal dari kata problem yang dapat diartikan sebagai pemasalahan atau masalah (Ahmad Sabri, 2005:33). Sedangkan pembelajaran menurut Kunandar, (2007:287) adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Karenanya problematika pembelajaran adalah kendala atau persoalan dalam proses belajar mengajar yang harus dipecahkan agar tercapai tujuan maksimal. Dalam Angraini, W.(2016:30).

Menurut Syah, M., (1997) Problematika dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengandung masalah, masalah disini dapat diartikan segala sesuatu yang dapat menghambat tercapainya tujuan yang di inginkan. Problematika adalah suatu kesenjangan yang  mana  antara  harapan  dan  kenyataan  yang  diharapkan  dapat menyelesaikan atau dapat diperlukan (Syukir, 2013). Kata problematika dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia yang berasal dari kata “Problem yaitu soal, masalah atau persoalan, Problematika adalah masih menimbulkan masalah yang harus dipecahkan (Fajri dan Aprilia, 2008).

Problematika pembelajaran  adalah  kesukaran  atau hambatan yang menghalangi terjadinya belajar. Problematika  pembelajaran adalah kendala atau persoalan dalam proses belajar mengajar yang harus dipecahkan agar tercapai tujuan yang maksimal. Problematika pembelajaran berasal dari faktor faktor intern, seperti: sikap  terhadap  belajar,  motivasi  belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan belajar, kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar,  kebiasaan  belajar,  cita-cita  siswa.  Dan  faktor  ekstern guru sebagai pembina  siswa  dalam  belajar,  sarana  dan  prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah.

Pembelajaran menurut Asyar, R., (2012) adalah sesuatu yang memberikan informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangung antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai pembelajaran. Pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa dan pembelajaran harus menghasilkan belajar (Fathurrohman, M. & Sulistyorini. (2012). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar [ada diri siswa. Secara implisit, didalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
 

Menurut Lindgren dalam M.Sobry Sutikno dalam (Junaidi, I. 2019:20), menyebutkan bahwa proses pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu:
1.Siswa. Siswa merupakan faktor yang paling penting , sebab tanpa siswa tidak akan ada proses belajar.
2.Proses belajar. Proses belajar adalah apa yang dihayati siswa apabila mereka belajar.
3.Situasi belajar. Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar
4.Proses pendidikan berujung kepada pembentukan sikap , pengembangan kecerdasan atau intelektual, serta pengembangan ketrampilan anak sesuai kebutuhan
Problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang mengganggu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Problematika pembelajaran pada umumnya bersifat kompleks, sedangkan kompleksitas tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor utama, yakni: pengaruh budaya, pengaruh sejarah, hambatan praktis, karakter guru sebagai pembelajar, karakter siswa, dan proses belajar. Budyartati, dkk. (2016).
Menurut Djamarah. S., B & Zain. S (2013) problematika pembelajaran berasal dari dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Dalam makalah ini problematika pembelajaran akan mengacu pada 2 referensi di atas untuk di bahas lebih mendalam.

A.Faktor Internal Problematika Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar tentu akan ditemukan masalah yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut menurut Djamarah. S., B & Zain. S (2013) yang menjadi faktor internal problematika pembelajaran ada 11 faktor yang mempengaruhinya yaitu:
1.Sikap terhadap belajar;
2.Motivasi belajar;
3.Konsentrasi belajar;
4.Kemampuan mengolah bahan belajar;
5.Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar;
6.Menggali hasil belajar yang tersimpan;
7.Kemampuan berprestasi;
8.Rasa percaya diri siswa;
9.Intelegensi dan keberhasilan belajar;
10.Kebiasaan belajar; dan
11.Cita-cita siswa.

Berikut penjelasan dari faktor internal problematika pembelajaran di atas:
1.Sikap Terhadap Belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Menurut (Angranti, 2016) kesulitan belajar adalah masalah belajar yang dialami siswa dan menghambat usaha dalam mencapai tujuan belajar. Hambatan tersebut bisa datang di lingkungan dapat juga di dalam sendiri. Pada tingkat tertentu anak didik dapat mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa harus melibatkan orang lain. Pada kasus-kasus tertentu, karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru, dan orang lain sangat diperlukan. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.

2.Motivasi belajar
 Motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu kekautan mental untuk mendorong peserta didik terlibat dalam proses belajar mengajar. Menurut Sardiman (2018), motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan  di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berdasarkan penelitian Danu. R. A., dkk (2022) motivasi belajar siswa dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan suatu pendidikan di sekolah, dimana hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah motivasi belajar dari diri siswa itu sendiri.

3.Konsentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.

4.Kemampuan mengolah bahan belajar
Merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Dari segi guru, pada tempatnya menggunakan pendekatan-pendekatan keterampilan proses, inkuiri, ataupun laboratori.

5.Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar
Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar, menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek yang berarti hasil belajar cepat dilupakan, dan dapat berlangsung lama yang berarti hasil belajar tetap dimiliki peserta didik. Menurut Budyartati, dkk. (2016) pembelajar menggunakan berbagai teknik belajar agar tersimpan dalam ingatan, penghayatan dan keterampilan jangka panjang. Sikap, konsentrasi, dan pengolahan bahan belajar sangat mempengaruhi pada fase ini. Menurut penelitian Hamonangan. R., H. (2020) peningkatan daya ingat peserta didik akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline