Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Khudori

uin smh banten

Isu Anarko Dalam Aksi Demonstrasi Di Kampus Uin Banten

Diperbarui: 14 November 2022   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: (Kompas.com/Rasyid Ridho)

Serang- Failosof, mahasiswa UIN Banten yang turut serta dalam demonstrasi pada 6 Oktober 2020 di depan kampus UIN Banten. Kejadian dua tahun lalu demonstrasi menolak disahkanya UU Omnibuslaw. Demonstrasi  dilaksanakan, setelah sebelumnya disahkanya UU Omnibuslaw oleh DPR dan pemerintah.  UU yang disininyalir akan menghisap kalangan buruh.  Dan menguntungkan kaum pengusaha atau orang yang mempunyai alat produksi.

Sore itu Failosof dan kawannya dalam sebuah organisasi tergabung pada aliansi Geger Banten.  Geger Banten yang berisi dari beberapa organisasi mahasiswa dan kalangan. Geger banten bisa dikatakan sebagai aliansi mahasiswa terbesar di provinsi banten dalam penolakan UU Omnibuslaw. Meletusnya UU Omnibuslaw menjadi pemantik pemersatuan elemen mahasiswa.

Failosof mengatakan "sebagai mahasiswa saya berpandangan bahwa Omnibuslaw adalah produk UU yang tidak mengakomodir kepentingan kaum Buruh. Bentuk pandangan itulah kemudian menjadi alasan saya ikut demonstrasi ". Pandangan Failosof tidak serta merta mengerti kulitnya saja, tetapi pandanganya hasil lewat diskusi di organisasinya. (17/10/2022).  

Demonstrasi yang dimulai dari waktu sore di depan kampus UIN Banten. Dengan diperkirakan demonstrasi dipenuhi ratusan mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Banten. Dipastikan demonstrasi waktu itu menutup dua arah jalan.  Arah yang bertujuan alun-alun kota serang dipastikan lumpuh.  Serta arah alun-alun kota serang menuju ke jalan tol serang barat. Dipastikan untuk mencari jalan alternatif lain. Mahasiswa hanya membuka jalan mobil karena situasi gawat : seperti mobil ambulance dan sebagainya.

Jalannya demonstrasi diisi dengan orasi-orasi yang menggebu dari beberapa ketua organisasi mahasiswa, pelajar, dan elemen lainya.  Hingga menuju maghrib, massa aksi semakin bertambah dan banyak. 

Polisi dari Polda Banten dan Resort Serang Kota pun menambah personel.  Hingga dipastikan pasukan Anti Huru-Hara dari Brimob ikut serta dalam mengawal demonstrasi. Hingga malam sampai menuju waktu isya, polisi tidak hentinya menghimbau mahasiswa untuk membubarkan diri.  Situasi semakim tidak terkendali. Beberapa mahasiswa menyalakan petasan diarahkan ke langit. Moment ini membuat beberapa mahasiwa bersorak.

 Pasukan Anti Huru-Hara dengan tamengnya saling hadap-hadapan dengan demonstrasi paling depan. Situasi semakin tidak terkontrol. Polisi bergerak cepat menggempur mahasiswa dari berbagai arah. Pasukan Anti Huru-Hara mulai melakukan sergapan. Mahasiwa berlari berhamburan mencari tempat aman. Kejadian ini sangat cepat. Mahasiwa cepat-cepat menutup gerbang kampus. Polisi pun menembakan gas airmata ke dalam kampus. Agar mahasiswa membubarkan diri.  Dalam momen ini Mahasiwa ada yang ditendang,  beberapa mahasiswa di tangkap. Mahasiswa ada yang darahnya keluar karena jatuh saat berlari semua mahasiswa masuk ke dalam kampus. Karo ops Polda Banten kepalanya berdarah,  terkena lemparah batu dari arah kampus UIN.

Situasi ini membuat aliansi Geger Banten berunding di dalam kampus. Tepatnya dilapangan syariah.  Diputuskan untuk mahasiswa dievakuasi ke tempat yang lebih aman hingga pukul 22:00. Menjelang lebih malam kampus sudah sepi.

Aliansi Geger Banten sibuk mengadvokasi  yang tertangkap, mereka di bawa ke Polda Banten untuk di amankan total 14 orang.

7 Oktober 2020, Polda Banten melakukan conferensi Press .  Atas penangkapan demonstrasi penolakan UU Omnibuslaw.  Dalam pernyataanya waktu itu Kapolda Banten di jabat oleh Irjen Pol Fiandar. dia mensinyalir demonstrasi disusupi oleh pihak anarko. (gerakan yang selalu membuat kerusuhan) total yang ditahan 14 orang. isu Anarko dihembuskan oleh Polda Banten tersebar di beberapa media khusunya media regional banten (Tribun Banten, Banten, suara.com, Bantennews, Dprd Banten prov) mengarah pada penjelasan Kapolda Banten dengan kutipan " Cara kerjanya, tampilannya, implementasi aktivitas demonya seperti itu. Sedang kita dalami, belum kita simpulkan, Namun kearah sana menjadi perhatian terkait kelompok-kelompak yang diduga Anarko," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar kepada wartawan di Mapolda Banten. Rabu (7/10/2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline