Lihat ke Halaman Asli

HTI Bubar, Mungkinkah Berganti Nama?

Diperbarui: 9 Mei 2017   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Oleh: Ahmad Khoiron

 Tadi sore saat saya melihat berita di salah satu TV Nasional, ada running text, yang memberitakan bahwa Wiranto sebagai Menkopolhukam akan membubarkan ormas HTI. Sebuah berita yang mengejutkan, bahkan keputusan berani yang patut di apresiasi.

 Negara benar-benar hadir untuk menjaga kebhinekaan yang ada di Nusantara ini, sejak dimulainya sistem kerajaan di Nusantara, sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah negara.

 Islam adalah agama yang rahmatan Lil 'Alamiin, sebab Islam juga mengajarkan Laa Ikraha fii ad-diin (tidak ada paksaan dalam beragama). Agama yang mengajarkan perdamaian, sebab Islam itu sendiri saya artikan sebagai kedamaian.

 HTI yang selama ini saya pahami sebagai organisasi politik impor adalah gerakan kuat, yang tidak mungkin luntur hanya karena pembubaran. HTI akan terus berjuang mensyiarkan "Khilafah" kepada seluruh penjuru dunia, sebab dalam sejarahnya HT yang di negara asalnya berdiri, sudah dilarang oleh pemerintah. Dan sampai sekarang masih eksis di seluruh penjuru dunia, bahkan punya kantor tetap di Inggris. Ini tentang ideologi, yang tidak akan mungkin hilang seketika hanya karena pembubaran. Istilahnya Tan Malaka "ideologi kami tidak mati, tapi akan terus bergerilya..."

 Maka yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah "alih nama", seperti acara TV yang hostnya Mr. Thukul, dengan acaranya "Empat Mata" pun berubah menjadi "Bukan Empat Mata". Apalagi HTI bukan saja ormas politik, tapi ini adalah sebuah keyakinan. Maka pemerintah perlu mendeteksi perubahan nama itu dikemudian hari.

 Salam damai Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline