Lihat ke Halaman Asli

Amerika, Syria dan Al-Maidah ayat 51

Diperbarui: 10 April 2017   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Tulisan tangan"][/caption]
“Dan jika dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya (zalim) maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah …” (QS Al-Hujurat [49]:9)

Menurut syekh Abdurrahman Al-Maliki: ”Tidak ada beda apakah [golongan bughat itu] memberontak kepada khalifah yang adil atau khalifah yang zalim, baik karena alasan ta`wil dalam agama maupun menghendaki dunia (seperti harta atau jabatan). Semuanya adalah bughat, selama mereka mengangkat senjata untuk melawan kekuasaan Islam (sulthan al-islam).” (Al-Maliki, 1990:79)

Kemudian ada ayat Almaidah:51
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani sebagai auliya’: Sebagian mereka adalah auliya’ bagi sebagian lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya’, maka sungguh orang itu termasuk golongan mereka...”

Dalam kasus serangan Amerika terhadap Syria, Kalo dihubungkan anda bisa semua pasti bisa menarik benang merah. Assad sebagai pemerintahan yang sah mencoba dilengserkan lewat gerakan "Arab Spring", Amerika melatih para pemberontak untuk menggulingkan pemerintahan sah Syria, presiden Bashar al-Assad. Assad sebagai pemerintahan yang sah dengan kukuh mempertahankan negaranya dari ancaman pemberontak. Sebab dalam kajian saya, selama ini hukum memberontak adalah tidak boleh, seperti dalam sejarah Islam, perang shiffin melibatkan pihak Ali (Sebagai pemerintah yang sah) dan Muawiyah (Sebagai pihak pemberontak), Ali didukung oleh sebagian besar umat Islam melawan pihak Muawiyah yang saat itu mulai mengalami kekalahan, dan menggunakan taktik mengangkat Al-Quran diujung tombaknya. Dengan berbagai trik politik pada akhirnya pihak Muawiyah menang lewat proses tahkim.

Keikutsertaan Amerika dalam menyelesaikan konflik di Syria adalah tendensius, ada agenda besar didalamnya, seperti yang pernah terjadi di irak. Amerika mencoba taktik yang sama dengan kejadian yang di Irak. Menyerang sebuah negara dengan alasan ada senjata kimia. 

Anehnya, negara-negara yang berbasis Islam ikut serta mendukung serangan Amerika, padahal disana ada negara yang sering kali melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina, bukankah ini bertentangan dengan al-maidah ayat 51? Kata 'Auliya' jelas menunjukkan tidak bolehnya berteman setia dengan pihak Yahudi dan Nasrani (Israel dan Amerika). 

Akhir kata, semoga Allah menurunkan Rahmat dan kedamaian terhadap bumi Syria. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline