Perbincangan akan seorang pemimpin memang akan selalu menjadi topik yang sangat enak dibicarakan, tak terkecuali menyangkut PILKADA DKI. sebenarnya saya sudah muak dengan semua pemberitaan yang berhubungan dengan AHOK, ANIS, Sandi, Djarot, Pilkada DKI. Sebab dalam pandangan saya, itu semua adalah sebuah permainan politik dengan mengajak masyarakat bawah untuk ikut serta dalam permainan tersebut.
Dalam PILKADA DKI ini ada beberapa hal yang mengecewakan saya, dalam Hal ini adalah Bapak Anis Baswedan, beliau yang dulunya saya pandang sebagai orang yang santun, ternyata berubah dalam kata-kata yang dikeluarkannya. bahkan sempat beberapa kali menjawab hanya dengan retorika saja, tanpa menjelaskan secara jelas apa yang menjadi programnya. selama saya mengamati apa yang dikatakan oleh Bapak Anis, didalamnya saya merasa ada perubahan yang mencolok atas "kata-kata" yang dikeluarkan oleh Pak Anis.
Kata-Kata Anis yang menurut saya Tidak Pantas keluar dari Mulut Anis.
1. Dalam Acara Debat di "Mata Najwa" Tanggal 27 Maret 2017
"Tidak mungkin memecat anak buah? Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari gubernur. Jadi bagaimana kita enggak berani (pecat), apalagi anak buahnya, gubernurnya aja mau diberhentiin," ( sumber )
kata-kata pak Anis tersebut menunjukkan adanya "kepercayaan yang Luar biasa berlebihan", saya merasa ada egosentris. bahwa hanya dirinyalah yang bisa memberhentikan Pak Ahok. dalam hal ini, kenapa pak Anis tidak memakai kalimat "saya dan rakyat Jakarta berusaha memberhentikan Pak Basuki!"?
2. Dalam Acara Silaturrahim dengan Warga Cikoko Tanggal 25 Februari 2017
"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam," kata Anies.
Kata-kata pak Anis tersebut sampai sekarang membuatku penasaran, dimana tanah negara yang dijadikan mall itu? saya menunggu jawaban tersebut. semestinya pak anis bisa menjelaskan data acuan yang digunakan sebelum mengeluarkan pernyataan, karena pak Anis adalah seorang akademisi. Mungkinkah pak Anis membiarkan rakyat untuk mencarinya sendiri? ( sumber )
sebenarnya masih ada lagi, tapi saya malas untuk membuat daftar kata-kata anis yang menurut saya kurang data yang pasti. tapi dari dua itu saja, melihat apa yang telah diucapkan oleh Anis, karena menurut pandangan saya seorang pemimpin sebelum menentukan kebijakan, seharusnya sudah memiliki data valid untuk kebijakan yang akan diputuskan tersebut.
pada ahirnya, Masihkah Pantas Anis Memimpin?