Lihat ke Halaman Asli

10 Penyebab Agus-Sylvi?

Diperbarui: 17 Februari 2017   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah mengikuti perkembangan hasil Quick Count lembaga-lembaga survey di televisi-televisi Nasional, semakin jelas bahwa pilkada DKI diperkirakan akan dilaksanakan 2 putaran. Dalam hasil Quic Count tersebut menghasilkan hitung-hitungan prosentase perolehan suara. Adapun hasilnya kurang lebih pada kisaran berikut ini;

  1. Paslon No. Urut satu mendapat 17%
  2. Paslon No. Urut dua mendapat 43%
  3. Paslon No. Urut Tiga mendapat 40%

Dari hasil akhir tersebut, ada hal yang mengejutkan, yaitu adanya penurunan signifikan dari hasil elektabilitas Paslon 1 yang awal-awalnya mendapat prosentase tertinggi dari Setiap hasil survey lembaga-lembaga survey yang ada selama ini. Pertanyaannya adalah kenapa bisa seperti ini?

Dalam hal ini saya punya analisa, bahwa penyebab rendahnya perolehan suara Paslon No. Urut 1 adalah:

  1. Bukan kehendak Allah SWT. Sebab jika sudah dikehendaki Allah, Agus diam pun, akan jadi gubernur.
  2. Rumah Apung; program ini ditengarai banyak yang berpendapat kurang rasional.
  3. Hafalan; penyampaian visi misi dinilai oleh beberapa kalangan, sebagai penyampaian dalam bentuk hafalan.
  4. Sering melakukan lompatan saat kampanye; perilaku ini menjadikan tanda bahwa lompatannya akan berbanding lurus dengan apa yang terjadi saat ini. Yaitu suara yang melompat turun.
  5. Seringnya Pak SBY konferensi pers dan curhat di Twitter. Kondisi ini menyebabkan pilihan yang awalnya memilih Agus-Sylvi berubah memilih ke Paslon lain, sebab pemilih melihat adanya ketidak mandirian pada pasangan ini. Karena ketika ada hal yang dianggap fitnah, langsung ditanggapi dengan serius (baperan).
  6. Adanya Nasi prasmanan di TPS 06 kelurahan rawa barat (Sumber: http://googleweblight.com/?lite_url=http://news.okezone.com/amp/2017/02/15/337/1618650/ada-prasmanan-gratis-di-tps-ahy-eo-ini-pesanan-pak-agus%3F%3Dutm_source%3Dbr&lc=id-ID&s=1&m=198&host=www.google.co.id&ts=1487164068&sig=AJsQQ1AH4N98BK6g_ZqgrQJGlHdY1g78jw). Seandainya nasi prasmanan ini ada di seluruh TPS-TPS yang ada di Jakarta, mungkin perolehan suaranya akan semakin merosot tajam. Sebab di TPS AGUS mencoblos, perolehan suaranya dibawah Basuki-Djarot.
  7. Sebagian masyarakat Jakarta tidak ingin Agus menjadi gubernur. Buktinya perolehan suaranya paling rendah diantara 2 Paslon lain.
  8. Banyaknya massa yang datang ke kampanye Agus-Sylvi. Sebagian peserta kampanye banyak yang datang hanya untuk foto selfie dengan Agus. Hayo... Yang sudah foto selfie sama Agus, tadi nyoblos siapa?
  9. Wajah ganteng. Dengan wajah gantengnya pak Agus, banyak bapak-bapak yang cemburu, sehingga banyak yang kurang sreg dengan Agus, akibat cemburu tersebut akhirnya mereka memilih Paslon lain. Sebab kalau sudah masalah cinta apapun akan dilakukan (maaf gak nyambung).
  10. Keberuntungan. Faktor terakhir ini ternyata belum berpihak.

Itulah 10 penyebab Agus-Sylvi memiliki suara paling rendah diantara 3 Paslon cagub-cawagub DKI. Oh.. iya, kembali jadi TNI boleh tidak ya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline