Raung bising menyeruak telinga
Ditepi jalan berteman kopi pelepas dahaga rasa
Ada tokoh bangsa berkeluh kesah tentang Negara.
Sampai kapan memaksakan kata-kata bermakna ganda?
Mungkinkah hanya menarik iba jelata?
Atau hanya demi kursi kuasa?
Atas nama Agama dan Negara?
Mungkin hanya sekedar mencari perhatian massa
Disini, saya kecewa bahwa tokoh bangsa bersemayam pada diri anda.
Sebab, anda mengurai kata-kata yang menyebabkan banyak tanya.
Semoga saja anda tak mengeluh saja...
Oleh: Ahmad Khoiron