Lihat ke Halaman Asli

"Waktu Yang Hilang"

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Renungan Akhir Tahun: catatan #1
"Rasa kagum dan takjub patutlah kita aturkan pada Dzat yang menciptakan waktu. Karena waktu tidak berwujud, tapi nyata dan kita rasa. Setiap detiknya yang kadang seirama dengan detak jantung, seperti benar benar ada walau bentuk rupa waktu kita tak tau. Sifat khas yang melekat pada waktu adalah ia tidak bisa dihentikan, dan kalau telah berlalu ia tidak akan akan bisa kembali. Dan seseorang baru menyadari akan keberartian sesuatu kalau sesuatu itu telah hilang darinya.Begitu juga dengan waktu, kita baru akan benar-benar menyadari akan berharga nya sebuah waktu kalau waktu itu telah berlalu dari kita. Mari kita bertanya secara jujur terhadap diri kita, kemana perginya waktu yang lalu? Kemana perginya usia yang telah terpakai? Sudahkah kita memanfaatkannya untuk berkarya dan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya? Sudahkah kita habiskan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai? Atau kita telah kehilangan waktu berharga untuk beramal, berkarya, menebar kebaikan, membahagiakan orang-orang yang kita cintai? mungkinkah waktu yang terbuang sekarang menjadi tumpukan sampah yang tak berguna?Hanya diri kita sendiri lah yang tahu, kemana dan untuk apa waktu yang telah kita gunakan. Dan yang perlu kita sadari bahwa waktu yang hilang tak akan pernah kembali dan ingatlah selalu bahwa setiap hembusan nafas kita akan dipertanggungjwabkan kelak dikemudian hari maka manfaatkanlah sebaik-baiknya sebelum semuanya terlambat"
29 Desember 2011

Ahmad Khan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline