Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Jumadil

Fungsional Penata Kelola Pemilihan Umum dan Pemerhati Pemilu

Belajar Menjadi Orang Normal ala Spongebob Squarepants

Diperbarui: 4 November 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Media digital tak lagi dapat kita hindari. Professor Rhenald Kasali, seorang akademisi dari Universitas Indonesia dalam bukunya Disruption mengatakan dunia digital adalah keniscayaan. Para orang tua tidak bisa lagi mencegah anaknya bermain gadged karena semua teman-temannya melakukan itu. 

Hal ini menimbulkan satu penyakit baru yang disebut 'FOMO' atau Fear of Missing Out yaitu ketakutan akan ketinggalan informasi terbaru yang terus berkembang. Informasi terbaru yang sedang digandrungi dan menjadi tren di masyarakat di kenal dengan istilah viral. Saat tertinggal informasi viral, kita akan dianggap aneh dan tidak normal. 

Berbicara soal aneh dan tidak normal saya teringat dengan salah satu episode kartun Spongebob yang sangat menarik. Episode itu berjudul 'Not Normal' yang menceritakan bagaimana Spongebob dianggap aneh dan tidak normal karena bersikap tidak seperti orang kebanyakan. 

Spongebob adalah tokoh kartun yang memiliki karakter unik. Dia selalu ceria dan tertawa setiap hari. Spongebob selalu suka melakukan hal-hal aneh seperti bicara dengan gelembung dan berburu ubur-ubur. Bahkan spongebob rela tak digaji oleh Tuan Krab yaitu pemilik restoran Kraby Patty tempanya bekerja, asalkan tetap bisa bekerja di sana sambil melakukan aktivitas kesukaannya yaitu memanggang patty.

Dalam episode Not Normal, Squidward sangat tidak suka dengan sikap Spongebob yang selalu antusias setiap hari. Menurutnya hal itu bukanlah sikap orang normal. Suatu hari Squidward yang muak dengan sikap Spongebob itu melabeli spongebob sebagai orang tidak normal. Dilain pihak, Spongebob merasa apa yang dikatakan Squidward benar dan ikut meyakini bahwa ia tidak normal.

Spongebob mulai mencari-cari memperhatikan sekitar bagaimana menjadi orang normal. Hingga dia menonton tayangan televisi yang mempromosikan sebuah buku tentang bagaimana menjadi normal untuk pemula. Spongebob membeli buku tersebut dan mempraktekkannya. Spongebob perlahan-lahan berubah.  

Seluruh tingkah laku dilakukannya sesuai dengan instruksi dari buku tersebut. Pagi-pagi sekali spongebob mandi, sarapan lalu bekerja seperti biasanya. 

Saat tiba di Krusty Krab dia menyapa squidward dan Mr. Krab dengan dingin "Halo apa kabar, cuaca yang indah hari ini." Semua terlihat baik-baik saja. Namun yang tidak biasa adalah tidak adanya tawa terkekeh, senyum lebar, serta antusiasme yang berlebihan dari spongebob. Karena menurut buku, begitulah sikap orang normal.

Seiring perubahan sikapnya, Spongebob juga mengganti rumahnya dengan rumah pinggiran kota yang desainnya seragam. Persis di perumahan-perumhan pada umumnya. Tuan Krab awalnya menyukai perubahan sikap Spongebob itu. Namun lambat laun alih-alih membuat kraby patty yang lezat, ia malah membuat berger yang dicetak dalam bentuk kertas dari sebuah komputer. Spongebob pun dipecat. 

Spongebob kemudian bertemu Patrick dan diajak untuk melakukan keseruan yang biasa mereka lakukan. Spongebob menolak karena hal tersebut bukanlah yang biasa dilakukan oleh orang normal menurut buku. Patrick kemudian pergi. 

Pada adegan selanjutnya Spongebob pergi kerumah Squidward dan menyatakan Squidward tidak normal karena perawakannya dan sikapnya yang tidak sama dengan orang-orang kebanyakan. Nampaknya perkataan Spongebob itu sangat membekas di hati Squidward lantas adegan pun berubah ke adegan selanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline