Selamat pagi hari ini
Mentari menampakkan mata bercahaya
Awan mulai tampak berwarna jingga
Perlahan-lahan memutih
Burung mengabarkan kegembiraan dari ranting pohon
Pohon bergoyang merdu tertiup angin semilir
Akhir dari sebuah awal penantian
Puncak dari perubahan
Kisah dalam sebuah bahasan
Berikhtiyar saling melengkapi harapan
Perasaan aneh berwujud kabut
Menyelimuti perasaan seorang insan
Kegundahan yang tak menentu
Mewakili setiap langkah kericuhan
Ayah....
Ibu....
Ku bersimpuh didepanmu
Memohon ridho untuk perjalananku
Memohon restu dari hatimu
Memohon doa untuk kelancaranku
Dengan ridho, restu, dan doa darimu
Aku tenang
Aku siap
Meneruskan garis keturunanmu
Satu
Dua
Tiga
Empat
Berjajar
Beriringan
Tapi dalam kesatuan
Tertata dalam keindahan
Mengantarkan kesiapan raga ini
Menyatukan dua menjadi satu
Melebarkan satu menjadi dua
Kehadiranku dinantikan
Ratusan bahkan ribuan mata menatap tanpa kedipan
Memberi isyarat kesiapan
Susunan mata itu
Mewakili keheranan atau keanehan
Melihat kesiapan dan ketenengan terwakili dalam setiap gerakan
Kanan
Kiri
Maju kedepan bergandengan
Bersama para pengiring menyaksikan
Kesucian janji seorang insan
Bergetar seluruh raga
Karena mendengar lantunan
Lantunan lantunan
Menetes air mata haru
Membisu
Tanpa kata
Diam
Bergerak
Mengulurkan tangan
Akhir dari awal yang baru
Pekalongan, 10 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H