Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Jaelani s

Dunia baru untuk harapan baru

Kopi Tahlil Asal Pekalongan

Diperbarui: 15 Januari 2020   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secangkir kopi hangat (Dokpri)

Pohon yang banyak dijumpai di Indonesia, terutama di daerah pegunungan salah satunya pohon kopi. Pohon kopi selain banyak dijumpai di Indonesia juga banyak dijumpai dibeberapa negara misalnya saja Amerika latin dan Afrika.Pohon kopi menghasilkan biji kopi yang bisa digunakan sebagai campuran minuman melalui tahap pemrosesan. 

Proses yang dilakukan sangat panjang sekali, mulai dari pemetikan buah kopi yang sudah matang baik menggunakan tangan atau mesin. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan bantuan sinar matahari. 

Biji kopi yang sudah kering disangrai kemudian dihaluskan menjadi bubuk kopi. Kopi bisa dinikmati disecangkir gelas dengan air panas atau ditambah es batu sesuai selera penikmat kopi.

Ada dua varietas biji kopi yang terkenal yaitu, biji kopi Robusta dan Arabika. Bagi penikmat kopi sudah tidak asing pastinya dengan biji kopi tersebut. Biasanya biji kopi robusta dominan pahitnya dari pada asam. Sedangkan arabika lebih dominan asam dari pada pahitnya.

Kopi dapat dinikmati kapanpun oleh penikmatnya. Biasanya lebih sering dinikmati pagi hari ditemani dengan pisang goreng. Atau bahkan malam hari ketika sedang berkumpul dengan keluarga sambil menonton televisi.

Sekarang mulai menjamur kedai yang menjajakan minuman yang berasal dari biji kopi. Kedai yang kekinian menjadikan banyak peminatnya. Kedi kopi selain menyuguhkan kopi biasanya menyuguhkan beberapa makanan ringan yang pas digunakan untuk anak-anak muda sebagi tempat nongkrong. Apalagi dengan fasilitas yang disediakan pihak kedai seperti wifi, semakin menambah daya tarik pengunjung untuk datang.

Banyak sekali jenis minuman yang tersaji dari bubuk biji kopi, mulai dari kopi hitam, cappuccino, latte, espresso, mocaccino, dan masih banyak lagi. Bisa dinikmati bersama teman baik hangat maupun dingin.

Kota Pekalongan memiliki cara unik dalam menyajikan minuman kopi. Kopi tahlil warga setempat menyebutnya. Tahlil atau tahlilan merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang mendoakan orang yang sudah meninggal atau mengingat tuhan.

Sejarahnya, Kopi tahlil disajikan ketika orang-orang Pekalongan sedang mengadakan acara tahlilan. Kemudian orang yang berdatangan disuguhkan kopi tahlil. Konon kopi tahlil merupakan akulturasi dari dua budaya yaitu budaya Arab dan Jawa.

Kopi tahlil terbuat dari bubuk kopi yang dicampur dengan jahe, susu, dan gula. Lebih enaknya dinikmati waktu hangat ketika malam hari. Biasanya di Pekalongan kopi tahlil banyak dijumpai pada malam hari di angkringan(warung kopi pinggir jalan). 

Rasa kopi yang pahit di padu dengan jahe yang hangat menjadikan Rasa kopi tahlil perpaduan yang pas untuk dinikmati. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa kopi tahlil memiliki khasiat menambah energi tubuh setelah kita melakukan aktivitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline