Lihat ke Halaman Asli

Hujan Badai

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah cerita yang mengharukan, seperti kilauan bintang dipermukaan sungai, , jejak kaki di lantai bersalju tetap tak menemukan kau jua, awan gelap diluar jendela dan kekuatan langitkan menghilang menahan titik hujan yang membasahibumi..
tak ingin menebak, besok ku kan dimana, , hanya sekuat tenaga mengenang masa-masa indah yang telah lalu..
cinta datang ba badai, kan datang atau pergi , ,
kepedihan yang tak terlupakan biar tenggelam dalam lantai bersalju..
cinta datang bak badai, tak dapat di ubah dan di teruskan, , menatap mata malaikat mu, ,
cinta kau, , bahkan ku cinta kau..
aku tak tahu, kenapa memberiku ujan yang deras, ku fikir suatu saat nanti kan dapatkan hidup yang baru.. air mata mu menyirami cinta ku, , di suatu hari yang cerah, pelangi kan muncul dan tak akan bersedih lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline