Lihat ke Halaman Asli

Waspada DBD, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bersama FKK Kelurahan Tambakaji Lakukan Pemeriksaan Jentik Nyamuk

Diperbarui: 13 November 2021   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Semarang---Memasuki musim penghujan, salah satu penyakit yang rawan menjangkiti manusia pada musim ini adalah demam berdarah dengue atau yang biasa kita sebut dengan DBD. Penyakit ini bersumber dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, total ada 95.893 kasus DBD yang terjadi hingga Minggu ke-49. Sedangkan pada tahun 2021, kasus DBD di Indonesia hingga 14 Juni 2021 terhitung ada 16.320 total kasus.

Pemeriksaan Jentik Nyamuk atau PJN adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari Jumat sebagai bagian dari PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan PJN (Pemeriksaan Jentik Nyamuk) kali ini dilakukan pada hari Jumat, 8 Oktober 2021 di RW 16 Kelurahan Tambakaji. Kelompok 43 KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang bersama dengan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Tambakaji dan Perwakilan dari 5 RT melakukan kegiatan PJN dengan memeriksa ke setiap rumah warga di RW 16. 

Foto: Dokumentasi Pribadi

Mulanya, pukul 07.00 WIB Anggota FKK, perwakilan dari RT setempat, dan mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 43 berkumpul di lapangan depan Masjid Al-Qudsy untuk diberikan pengarahan. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok sesuai jumlah RT yang ada. Kegiatan yang dilakukan meliputi periksaan jentik-jentik nyamuk di bak mandi, pemasangan perangkap tikus, dan pendataan warga yang belum melakukan vaksinasi.

"Tidak hanya bak mandi atau ember, tapi pastikan untuk mengecek genangan air yang ada di luar rumah seperti pada botol atau ban bekas, itu sering terlewat" ujar Unarni suparman Ketua FKK Kelurahan Tambakaji.

'Jangan lengah, cegah DBD dengan GREGET' begitulah slogan dari pelaksanaan PJN. GREGET adalah singkatan dari Gencar Berantas Uget-uget.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline