Lihat ke Halaman Asli

Memadukan Pola Program Bela Negara

Diperbarui: 28 Juli 2019   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

Program bela negara merupakan kebijakan yang sepatutnya menuai dukungan oleh semua komponen masyarakat Indonesia. Rasanya: banyak manfaatnya untuk Indonesia.

Program bela negara bukanlah kebijakan wajib milter. Amat berbeda, sedikitpun tak menganduk kegiatan militeristik. Program bela negara lebih kepada penyadaran dan penekanan pentingnya implementasi nilai Pancasila serta UUD 1945.

Sehingga tergerak dengan sendirinya untuk menjaga nilai luhur sesuai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mau mencintai Indonesia dengan tidak merusak sebab kepentingan tertentu. Dan menolak cara pikir yang bertentangan dengan adiluhung Pancasila.

Nah untuk itu jangan sampai kebijakan program bela negara antara satu dengan lainnya ketika dilakukan, berbeda polanya. Misalnya; pusat memiliki pola A, tapi di daerah adalah Z. Tentu bakal tidak 'nyambung' sesuai target.

Artinya di sini; apa metode yang disusun oleh pemerintah pusat -dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan)- soal program bela negara, ya harus selaras.

Makanya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak pernah bosan, selalu mengingatkan, supaya pusat dan daerah harus terpadu soal pelaksanaan program bela negara.

Peringatan itu tentu amat benar. Kan tujuan program bela negara adalah lahirnya masyarakat Pancasilais di seluruh Indonesia. Jadi masing-masing tidak boleh sesuka hatinya punya versi penerapan program bela negara.

Tidak terpadu, percuma saja nanti hasilnya. Meskipun program bela negara terlaksana, namun pada akhirnya setiap orang -misalnya antar daerah- punya pemahanan yang beda tentang nilai Pancasila. Dan itu berpotensi membahayakan Indonesia.

Jadi; mari dukung program bela negara untuk keutuhan Indonesia. Untuk masa depan penerus kita. Menerapkan program bela negara yang terpadu antara satu dengan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline