[caption id="attachment_123614" align="alignleft" width="300" caption="(Walau Puasa Tetap Semangat Manjat Tower, dok. pribadi)"][/caption]
Kadang-kadang banyak teman yang bilang "tidak terasa kita sudah melewati 5 hari puasa", padahal bagi saya pribadi, puasa yang saya lalui beberapa hari kemarin benar-benar terasa dan tidak berlalu begitu saja. Mungkin itu hanya merupakan ungkapan biasa atau bisa jadi betulan. Yah, bagi orang yang malas bekerja, hanya mengisi Ramadhan dengan tidur, nonton tv sepanjang waktu, main game atau cuma asyik chating di facebook dan berkicau di twitter, mungkin ramadhan "tidak terasa" akan berlalu dengan cepat. Lebih "tidak terasa" lagi jika di 5 hari Ramadhan kemarin benar-benar tidak puasa...
Bulan Ramadhan memang bulan penuh berkah namun bagi sebagian orang, bulan ini juga sering dijadikan bulan bermalas-malasan dan berleha-leha. Mumpung di sekolah/kampus lagi libur, sebagian siswa/mahasiswa pun menghabiskan waktu berjam-jam untuk main game, nonton tv, atau online seharian. Begitupun yang sudah bekerja, mumpung kantor memperlambat jam masuk, bawaannya molor saja hingga matahari sudah terik. Sampai di kantor, kerja pun loyo dan asal seadanya karena alasan puasa. Pas Bel berbunyi, eh langsung fit dan semangat 45 untuk pulang.
Yah, begitulah kadang-kadang kita (bisa anda..bisa saya). Mentang-mentang karena puasa, bawaannya malas dan loyo terus. Padahal jika dicermati dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sebenarnya efek puasa tidak begitu-begitu amat kok. Loyo dari mana coba ? Kan ada makan sahur. Kalaupun tidak sempat, masa sih tidak "kuat sedikit" jika tidak sempat makan sahur , lagian cadangan "energi" dari berbuka dan makan malam (bagi yang makan habis tarwih) pasti masih ada dan belum habis.
Berpuasalah agar kamu sehat, begitulah Nabi kita mengajarkan kepada ummatnya bahwa puasa sebenarnya adalah terapi dan salah satu metode hidup sehat. Tentu saja anjuran ini tidak berarti jika pada saat puasa kita hanya bermalas-malasan. Begitupun kalau sekedar puasa saja, tapi tetap mudah emosi, marah, stress dan lepas kontrol saat berbuka (makan sebanyak-banyaknya). Tetap saja kita akan sakit. Karena yang akan mendapatkan "sehat" hanyalah mereka yang benar-benar memahami hakikat puasa.
Moment bulan Ramadhan ini seharusnya disambut dengan semangat. Bukan hanya semangat untuk berpuasa dan beribadah, namun juga semangat untuk memperbaiki diri dan memperbaiki kinerja. Yang sekolah atau yang kuliah, justru dibulan puasa ini harus lebih semangat belajar dan mengukir prestasi dengan lebih jujur-tidak nyontek, tidak curang dan tidak bolos saat sekolah atau kuliah. Begitupun bagi yang bekerja, justru di bulan puasa ini harus lebih giat bekerja dengan baik, lebih jujur, penuh tanggung-jawab dan lebih amanah. Jika di bulan yang mulia ini saja kita tidak bisa memacu diri untuk lebih baik, lantas bagaimana lagi di bulan-bulan yang lain ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H