Tidak bisa dipungkiri, bahwa dunia MMA itu keras dan penuh perjuangan. Mulai dari latihan sampai pertarungan. Namun terkadang tidak seperti itu. Contohnya adalah pertemanan Khabib Nurmagomedov dan Daniel Cormier atau lebih akrabnya dipanggil DC. Khabib dan DC adalah mantan juara UFC yang saat ini sudah pensiun. Khabib seorang mantan juara kelas ringan sedangkan DC kelas berat dan juga berat ringan. Keduanya punya hubungan pertemanan yang tidak keras, tetapi kocak. Ya itu betul!
Khabib bertemu DC saat dia pertama kali menginjakan kaki di AKA, American Kickboxing Academy di San Jose California, di bawah asuhan pelatih utama Javier Mendes. Saat itu Khabib bahkan belum bisa berbahasa Inggris. Dia berasal dari Dagestan, bagian wilayah Rusia. Khabib adalah seorang junior dan DC adalah senior. Selain berlatih bersama, DC juga berperan sebagai guru bahasa Inggris Khabib.
Karena keakraban mereka yang unik, timbulah momen momen lucu dan kocak yang sering muncul di media sosial, bukan hanya saat pertama kali bertemu, bahkan saat mereka sudah pensiun sekarang. Mereka bukan hanya bercanda saat latihan, tetapi juga saat santai. Saat latihan, DC pernah mengklaim kepada Khabib bahwa dialah yang mengajarkan pukulan (jab) sehingga yang dulunya "baby jab" saat ini menjadi "man jab". Khabib dalam sebuah wawancara, pernah mengatakan bahwa DC adalah Pancake. Terakhir saat mereka sudah pensiun, DC dan Khabib terlihat kocak, saat DC marah tidak diundang barbeque, walaupun itu dibantah Khabib yang saat itu mencoba menelepon walau hanya dibalas dengan "hey". Dan masih banyak momen lainnya, di banyak kesempatan.
Hubungan ini sungguh unik karena mereka berasal dari dua budaya berbeda. DC adalah seorang Amerika banget, sedangkan Khabib seorang Dagestan atau Rusia banget. Secara umum Amerika dan Rusia berbeda, baik secara bahasa, budaya, maupun politik. Namun keduanya bisa akrab dan menjalin pertemanan yang kuat. Khabib yang berasal dari Rusia, tidak canggung dalam pergaulan, begitu pula DC yang seorang senior, tidak malu untuk berteman. Bahkan DC sampai mengunjungi Khabib di Dagestan. Sampai saat ini walaupun Khabib di Dagestan, dan DC di Amerika, namun saat mereka bertemu selalu hangat dan akrab. DC bisa berperan sebagai kakak yang baik, dan Khabib sebagai adik yang menghormati kakaknya.
Lalu apa hubungannya dengan saya? Saya adalah penikmat pertemanan mereka. Saya juga ikut tertawa saat melihat video momen lucu mereka, walaupun saya seorang asia warga negara Indonesia, yang notabene berhasa Indonesia. Kebetulan saya paham sedikit-sedikit bahasa Inggris, tetapi itu sudah cukup membuat saya tersenyum melihat tingkah mereka. Walaupun video itu diulang-ulang tetap saja kocak.
Entah bagaimana rumusnya, tetapi dari situ saya percaya dan yakin bahwa walaupun manusia itu berbeda, baik dalam bahasa, warna kulit, suku, bangsa dan agama, namun tetap bisa menyatu dan akrab satu dengan lainnya, dalam kebaikan, dalam kebahagiaan, dan dalam pertemanan. Saling hormat menghormati dan memahami adalah kunci. Dari situlah akan tercipta perdamaian dan ketenangan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H