Terkadang saya bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi setelah kita mati. Saat kita menutup mata sampai kemudian dikuburkan, apa yang akan terjadi pada ruh kita. Apakah tetap ada di badan ataukah berada di tempat lain? Sayapun berusaha mencari tahu dengan membaca beberapa referensi baik dari internet ataupun dari buku, walau saya juga tahu, bahwa masalah ghaib yang tahu adalah Allah SWT. Sedangkan, manusia cuma dikasih tahu sedikit.
Pada akhirnya saya menemukan sebuah kesimpulan. Kesimpulan itu saya ambil dari buku: Fiqih Jenazah 2007 halaman 186 karya Syekh AlBani dari hadits sahih Nabi Muhammad SAW. Dan saya dapatkan juga persamaan dengan sumber-sumber lain.
Kesimpulan saya sebagai berikut:
Saat seorang soleh meninggal, malaikat akan menghampirinya. Tidak satu tetapi banyak sebanyak mata memandang. Malaikatpun akan mencabut ruh kita, seperti air yang menetes dengan perlahan. Malaikat akan menyiapkan kain kafan dari surga dengan wangi-wangian. Kemudian ruh kita dibawa ke langit. Saat dibawa ke langit, malaikat lain yang dilewati terkesan dengan wangi semerbak. Merekapun bertanya, siapakan fulan ini?
Ruh orang soleh itupun terus dibawa ke atas, pintu-pintu langitpun terbuka lebar, sampai bertemu dengan Allah SWT di langit yang tertinggi. Allah memerintahkan agar amal kita dicatat di buku amalan baik. Setelah itu ruh dibawa kembali masuk ke dalam jasad di dalam kuburan. Di sana dia didudukan oleh malaikat yang tegas untuk ditanyakan siapa robmu, apa agamamu, dan siapakah orang ini (Muhammad SAW). Iman-nyalah yang akan menjawab. Setelah itu, surga akan diperlihatkan, sampai-sampai dia tidak sabar akan hadirnya hari Kiamat, dan kita akan dihadirkan seorang yang bersih dan wangi. Orang itu adalah akhlak baiknya yang akan menemani selama di alam barzah.
Bagi pelaku maksiat, berbeda. Pelaku maksiat akan dicabut paksa ruhnya dengan rasa sakit tingkat tinggi. Kemudian malaikat yang kasar akan membawanya ke langit namun ditolak, pintu langit tidak akan terbuka, sesuai surat Al Araf ayat 40 : sekali-kali tidak akan dibuka pintu langit untuk mereka dan mereka tidak akan masuk surga.
Pelaku maksiat tidak dibungkus dengan kain kafan lembut tetapi dengan kain yang kasar dan baunya busuk. Malaikat-malaikatpun bertanya-tanya bau busuk siapa ini? Allah SWT kemudian menyuruh pelaku maksiat dicatat amal buruknya. Setelah itu dikembalikan ke jasad.
Di dalam kubur, pelaku maksiat ditanya oleh malaikat yang kasar perihal siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa orang yang telah diutus (Muhammad SAW). Pelaku maksiat tidak akan bisa menjawab. Mereka hanya terbata-bata. Kemudian mereka diperlihatkan neraka dan disempitkan kuburnya sampai-sampai remuk tulangnya. Merekapun disiksa.
Dari kesimpulan itu, kita diberi pilihan, mau menjadi orang baik atau orang jahat. Tentu kita berdoa agar bisa mati dalam keadaan baik. Berdoa dan terus berusaha adalah wajib, karena kita belum tahu akhir hidup kita akan seperti apa. Sampai kapan kita hidup kitapun belum tahu, bisa jadi malam nanti kita mati bisa jadi tahun depan, bisa jadi sepuluh tahun lagi. Namun selama kita masih bernapas, kita harus gunakan sebaik-baiknya untuk ibadah dan kebaikan.
Wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H