Lihat ke Halaman Asli

ARAYRI

TERVERIFIKASI

Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sakit Ginjal Bisa Menyerang Siapa Saja!

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14271182512053134187

[caption id="attachment_404929" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shuttetstock)"][/caption]

Pagi tadi, saya mendengar berita tentang Abdee Slank (47 tahun) yang memutuskan rehat karena masalah kesehatan. Dia rehat dari Slank untuk pengobatan gagal ginjal yang telah diderita selama 4 tahun, termasuk rutinitas cuci darah dan istirahat di rumah. Gagal ginjal yang dideritanya dikarenakan gaya hidup selama 10 tahun terakhir, makan dan tidur tidak teratur, termasuk penyakit darah tinggi yang dimiliki. Anggota band Slank dan para slankers tentu berduka dan berdoa semoga Abdee dapat melalui masa sakitnya dan sembuh pada akhirnya. Amin.

Sakit ginjal selama beberapa tahun terakhir ini sering lewat di telinga saya. Baru kemarin, tante saya yang tinggal di Jogja umur 60-an tahun divonis sakit ginjal sehingga harus cuci darah. Sakit ginjalnya disebabkan adanya kista di ginjal sehingga mengeluarkan racun. Racun ini harus dinetralisasi dengan cara dicuci darahnya. Itu cerita dari sodara yang belum lama menjenguknya.

Sebelumnya ada tante saya yang tinggal di Tangerang umur 45-an tahun, sakit ginjal karena asam urat tinggi. Kakinya membengkak penuh dengan cairan karena ginjalnya tidak bekerja dengan baik. Itu disebabkan ada kristal asam urat di sana. Pada akhirnya beliau sekarang harus rutin cuci darah seminggu dua kali. Sama dengan tante saya yang tinggal di Jogja.

Lebih sebelumnya lagi, tante saya yang di Jakarta juga sama, umur 60-an tahun. Saat ini harus rutin cuci darah seminggu dua kali. Sakit ginjal yang diderita dikarenakan efek dari darah tinggi yang bukan hanya menyebabkan stroke tetapi juga fungsi ginjal berkurang. Setelah dirawat karena stroke, beliau harus menerima kabar duka tentang kondisi ginjalnya. Dengan fungsi yang mengecil, beliau harus cuci darah. Saat ini tante-tante saya yang di Jakarta, Tangerang, dan Jogja, sedang berjuang melawan penyakitnya, semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalani cobaan ini, serta diberi kesembuhan pada akhirnya. Amin.

Saya juga punya sepupu yang meninggal setelah cuci darah. Ginjalnya sakit karena karena tekanan darah tinggi. Pada saat perawatan di RS, setelah cuci darah dia kejang-kejang, dan akhirnya koma lantas meninggal. Kami semua berduka mengingat usianya yang masih muda dan masih baru berjuang hidup di Jakarta bekerja sebagai desainer interior saat itu. (Allahummaghfirlahu). Kabar duka karena gagal ginjal belum lama juga datang dari salah satu siswa saya. Bapaknya meninggal karena gagal ginjal. (Allahummaghfirlahu)

Saya sendiri, belum lama berkonsultasi dengan dokter di tempat kerja. Ternyata hasil cek darah saya menunjukkan kadar asam urat yang tinggi, lebih dari 7, sehingga dokter memberikan perlakuan khusus kepada saya. Saya diharuskan minum penurun selama jangka waktu tertentu. "Emang ga bisa diet aja, Dok?” tanya saya. Dokter bilang, asam urat itu bisa menyerang ginjal. Jadi sebaiknya diturunkan dulu dengan minum penurun. “Ya diet juga,” tambahnya, dan yang paling penting dokter menyuruh saya berolahraga.

Dari penjabaran di atas, tanpa kita sadari, banyak orang menderita sakit ginjal dan sepertinya tidak terdeteksi sehingga tiba-tiba jatuh sakit. Dari orang tua sampai orang muda. Tiba-tiba hasil darah jelek dan divonis sakit. Tiba-tiba harus cuci darah, bukan cuma sekali tetapi dua kali seminggu secara rutin. Biaya yang dikeluarkan untuk itu pun tidak murah. Walaupun mungkin sebagian ada yang menggunakan asuransi namun tetap sakit bukanlah hal yang menyenangkan.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Abdee Slank, gambar dari entertainment.kompas.com"]

1427100976403151235

[/caption]

Saya, walaupun hasil cek darah tidak bagus, tetapi harus tetap mengucapkan Alhamdulillah, karena sudah diberi peringatan dini. Tinggal sayanya yang harus konsisten pada treatment yang diarahkan dokter. Cukup berat dalam menghindari makanan favorit dan harus berolahraga setiap hari, tetapi daripada sesal nanti lebih baik diet dan beraksi sekarang. Mungkin jika tidak melakukan cek darah dan tidak berkonsultasi dengan dokter, saya tidak akan tahu potensi penyakit yang ada dalam diri saya. Mungkin jika tidak diberi tahu dokter, saya masih akan setia makan jengkol dan emping, sehingga menambah parah asam urat. Potensi yang bisa mengarah ke sakit ginjal, naudzubillah.

Jika kita lihat dari sisi literatur, fungsi ginjal utamanya adalah menyaring darah, sehingga zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh dapat dikeluarkan ketika kita buang air kecil. Ginjal sendiri merupakan organ tubuh yang termasuk dalam system ekskresi. Jika fungsi ini berkurang dan hilang maka zat yang tidak berguna tidak bisa hilang, malah hinggap dan dapat menyebar dalam tubuh. Zat yang tidak berguna itu menjadi racun, yang berbahaya bagi keseimbangan tubuh kita. Itulah mengapa ginjal menjadi organ yang sangat penting.

Berdasarkan pengalaman dan literatur, marilah kita sama-sama mengantisipasi sakit ginjal ini, karena sekali lagi, sakit ginjal bisa menyerang siapa saja, orang tua maupun anak muda! Dimulai dari cek darah secara rutin, berkonsultasi dengan dokter dan dilanjutkan dengan diet sehat serta olahraga. Cek darah paling tidak tiga poin yang menurut saya penting dan mudah dilakukan yaitu kolesterol, gula darah, dan asam urat, serta tentu tekanan darah karena darah tinggi juga menyerang ginjal. Diet yang kita lakukan tergantung pada penyakit yang kita derita atau potensi penyakit yang kita punya saat ini (mudah-mudahan sehat semua ya). Kalau asam urat, hindari BENJO: Bayam, emping, nanas, jengkol, dan oncom, kalau darah tinggi hindari garam, kalau diabetes, hindari gula.

Kegiatan hindar-menghindari dalam diet ini, sebaiknya kita lakukan dengan terus berkonsultasi dengan dokter, sehingga langkah yang kita lakukan tepat dan benar. Karena salah-salah bisa terkena efek sebaliknya. Untuk olahraga sebisa mungkin secara teratur, dan pilihlah yang murah seperti joging. Sakit memang mahal, bukan hanya biaya pengobatan, tetapi tenaga dan pikiran. Tetapi jika kita mencegah sejak dini, insyaAllah tidak mahal. Dengan diet dan olahraga misalnya, bisa jauh lebih murah. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline