Lihat ke Halaman Asli

ARAYRI

TERVERIFIKASI

Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Mari Bercocok Tanam Sayur di Rumah!

Diperbarui: 4 April 2017   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14075462491986944615

Bercocok tanam sayur di rumah adalah salah satu hobi keluarga saya saat ini. Kami lakukan di depan rumah, di area kurang lebih sebesar 2x1m persegi. Lho ko sempit? Bukannya menanam sayur harus memiliki lahan yang luas? Ga juga. Menurut kami, menanam sayur bukan berarti anda harus memiliki lahan yang luas. Bukan berarti pula mencangkul atau berkotor-kotor dengan tanah. Menanam sayur bisa juga tanpa hal itu. Ya bagi kami bercocok tanam sayur tidak membutuhkan area yang luas, dan juga tidak berkotor-kotor. Lalu bercocok tanam seperti apa si yang dimaksud?

[caption id="attachment_318482" align="aligncenter" width="448" caption="kebun sayur rumahan, foto pribadi"][/caption]

Kami menanam berbagai macam sayur di depan rumah. Ada kangkung, bayam, oyong, seledri, cabai, dan tomat. Kegiatan ini selain mudah karena tidak perlu macul, juga bermanfaat karena sayur tersebut dapat kita masak untuk konsumsi sehar-hari dengan kualitas sayur yang jauh dari pestisida, keren kan! Nah apa yang harus disiapkan dan bagaimana tips menanam sayur tersebut? Berikut jabarannya.

Pertama, sebagai persiapan kita membutuhkan:

Tanah.

Tanah dapat kita peroleh dari mana saja tetapi kita juga bisa membeli tanah instan di toko tanaman. Tanah instan sudah dikondisikan bagus untuk bercocok tanam. Lebih baik jika dibandingkan jika kita mencari tanah sendiri, karena terkadang tanah tersebut tidak mendukung pertumbuhan tanaman. Harga juga terjangkau, antara 5-10ribu rupiah per kemasan, seperti gambar berikut:

[caption id="attachment_318483" align="aligncenter" width="336" caption="tanah instan, foto pribadi"]

14075463061117806745

[/caption]

Benih tanaman

Benih dapat kita buat sendiri dari buah atau sayur yang matang sempurna atau membeli benih yang instan di toko tanaman. Kualitasnya sama, tetapi kalau bikin sendiri cukup ribet, jika anda ingin termotivasi di awal, membeli benih di toko tanaman lebih pas karena hasilnya lebih unggul dan lebih pasti serta dibuat berdasarkan pengalaman. Harga tidak sampai 20ribu perbungkus sedang. Berikut gambar beberapa produknya:

[caption id="attachment_318484" align="aligncenter" width="448" caption="benih, foto pribadi"]

14075463421083416681

[/caption]

Wadah tanaman

Wadah untuk tanaman bisa menggunakan poli bag atau pot yang dibeli di toko tanaman, atau menggunakan wadah daur ulang yang berasal dari rumah, seperti bungkus minyak sayur, kemasan refill sabun-sabunan, wadah plastik, atau kaleng. Saran saya, gunakan wadah yang berasal dari rumah, daur ulang kemasan agar lebih berguna dan tidak menjadi sampah.

[caption id="attachment_318485" align="aligncenter" width="336" caption="wadah daur ulang, foto pribadi"]

14075463851270270140

[/caption]

Kedua, Proses Perawatan:

Untuk awalnya, tuang tanah ke dalam wadah, lalu kemudian tabur benih tanaman. Tanaman beserta pot bisa ditaruh dengan cara ditempel di dinding atau ditaruh  di atas meja, di rak kerangka tanaman, atau bisa juga ditaruh di bawah (lantai), di luar rumah yang terkena sinar matahari. Untuk tanaman tertentu seperti cabai, tanah yang sudah ditaburi benih kemudian ditutupi kertas, bisa kertas koran atau tisu, yang dibasahi. Fungsinya untuk menjaga kelembapan agar mempercepat proses pertumbuhan. Setelah keluar tunas, koran atau tisu basah tadi disingkirkan.

[caption id="attachment_318486" align="aligncenter" width="376" caption="pohon oyong, foto pribadi"]

14075464432125144449

[/caption]

Secara teratur, tanaman kita siram air menggunakan spray atau semprotan, bukan dibanjur, setiap pagi dan sore. Jangan disiram tengah hari (pantang). Selama proses penyemaian, tanaman boleh terkena sinar matahari, untuk pertumbuhan dan untuk menghindari hama, tetapi tidak boleh kena air hujan langsung, karena tanah dan tanaman akan hancur. Untuk mempercepat pertumbuhan tunas, jaga keadaan media tanah dalam keadaan lembab. Untuk menghindari hama pengganggu, seperti belalang dan serangga lain yang suka memakan daun tanaman, taruh irisan bawang merah di pojok bagian dalam pot. Konon, wangi bawang akan mengusir para serangga. Untuk hama tikus, usahakan jangan menaruh tanaman di bawah, karena akan dengan mudah dijangkau dan dimakan mereka. Jika terpaksa harus menaruh di bawah, taruh pengusir atau penjebak tikus.

[caption id="attachment_318487" align="aligncenter" width="448" caption="bayam, foto pribadi"]

1407546481164950106

[/caption]

Tunggu sampai 2 atau 3 bulan untuk memanennya (kudu sabar juga). Diutamakan anda menanam kangkung dan bayam sebagai awalan karena mudah memeliharanya sehingga meningkatkan gairah dan motivasi berkebun anda. Selanjutnya sediakan kemasan yang cukup banyak dalam ukuran kecil. Tanaman yang sudah terlihat jadi, dipindah satu-satu ke wadah, satu tanaman satu wadah, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dan sempurna. Hati-hati dalam mencabut dan memindahkan karena tanaman cukup ringkih. Pemindahan ini juga berfungsi untuk memanen tanaman secara periodik, sehingga setelah 2 atau 3 bulan, waktu berikutnya kita tinggal memanen dan melanjutkan.

[caption id="attachment_318488" align="aligncenter" width="396" caption="kangkung, foto pribadi"]

14075465061379116239

[/caption]

Itulah sekilas proses menanam sayur di rumah. Semoga berkenan dan anda dapat memanfaatkannya dengan baik. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline