[caption id="attachment_322943" align="alignnone" width="445" caption="mirza dan saya, foto pribadi"][/caption]
Alhamdulillah, anak didik kami berhasil menyabet medali emas dalam bidang kebumian pada OSN 2014 yang baru saja berlangsung pada tanggal 1-7 September 2014 di Lombok Nusa Tenggara Barat. Ahmad Syauqi Mirza Fakhri, siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Serpong, mengulang suksesnya meraih medali dengan peningkatan yang signifikan, dari medali perunggu di OSN tahun kemarin dengan predikat the best theory of planets, menjadi medali emas di tahun ini. Medali emas ini merupakan satu di antara 7 medali lain yang kami peroleh pada OSN tahun ini.
Mirza, panggilan akrab peraih medali emas yang lahir pada tanggal 29 September 1996 ini, menuturkan bahwa kebumian berbeda dengan geografi, dimana geografi lebih banyak berbicara tentang bidang sosial kemasyarakatan termasuk tata letak kota sedangkan kebumian lebih banyak tentang alam.
Mirza yang berencana masuk Jurusan Geologi UGM juga menuturkan bahwa dalam OSN kebumian terdapat banyak tes dari berbagai bidang kaji yang ada yang harus dijalani oleh 90 peserta dari seluruh Indonesia. Tes itu adalah tes meteorology, tes alat peraga, tes oceanografi, tes geologi, dan tes astronomi, termasuk tes pilihan ganda dan esai di awal kompetisi. Tes bertempat di dalam ruangan, seperti tes alat peraga, dan juga bertempat di luar ruangan, seperti tes oceanigrafi dan geologi.
Mirza menuturkan, setelah pembukaan pada tanggal 1 September, pada sore harinya, diadakan teknikal meeting untuk rangkaian tes yang akan dilaksanakan. Setelah dilaksanakan tes PG dan esai pada tanggal 2, tes dilanjutkan di tanggal 3 dan 4 September. Tes meteorology, menguji kemampuan peserta misalnya dalam mengukur kelembapan udara sekitar, termasuk mengetahui dengan tingkat kelembapan yang ada, pada tingkat ketinggian berapa awan terbentuk.
Tes alat peraga menyangkut alat-alat peraga yang digunakan dalam bidang kebumian, sehingga siswa mampu menyebutkan nama dan fungsi alat tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. Tes berikutnya adalah tes geologi, yang menyangkut tes GPS tentang keberadaan lokasi diri saat itu, kemudian ada juga tes menjawab arah rekahan gaya tektonik jaman dulu yang berbekas di jaman sekarang, serta mendeskripsikan batu besar.
Tes oceanografi, salah satunya menggunakan alat anemometer, untuk mengukur kecepatan angin. Peserta diminta mengukur tinggi gelombang berdasarkan kecepatan angin saat itu. Peserta kemudian diperlihatkan dengan hasil sedimen pantai dan diminta mencari kira-kira hasil sedimen apakah itu.
Pada sore harinya sekitar jam 16.30, peserta melakukan tes praktek astronomi. Tes pertama adalah tes pengolahan data. Peserta disediakan data kemudian mereka mengolah data itu dan selanjutnya dibuat kesimpulan. Selanjutnya ada tes pengamatan yang berlokasi di luar ruangan. Peserta diuji tentang rasi dan nama bintang dengan menggunakan teropong bintang dan dikerjakan secara berkelompok. Tes ini merupakan penutup dari rangkaian tes yang dilakukan dalam kompetisi selama 4 hari. Hari berikutnya dilanjutkan dengan rekreasi, pengumuman dan penutupan acara.
Hasil yang didapat Mirza dalam OSN tahun ini melengkapi hasil yang didapat madrasah kami setelah sebulan lalu, salah satu siswa kami, Uyun Charisa Azizah berhasil meraih medali perunggu dalam ajang olimpiade geografi internasional di Polandia. Semoga prestasi Mirza dapat terus meningkat sampai internasional. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H