Suatu hari kelak, sebelum kau memutuskan untuk pergi jauh, ke tempat yang tak mengenal aroma hujan dan rindu.
Aku ingin kita menyusuri jalanan kota ini, mengajak kau duduk di taman, lalu membiarkan bunga dan burung menyanyikan lagu perpisahan. Kemudian aku membuat puisi untukmu yang terdiri dari beberapa bait dan menghapusnya kembali. Aku rangkum puisi itu menjadi kalimat selamat tinggal. Setelah kau dan aku cukup lelah dan payah, aku ingin memeluk jarimu dengan tanganku, sebelum kau pergi ditelan jarak dan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H