Lihat ke Halaman Asli

Ahmad haedher Dzakwan

Calon mahasiswa

Sebelum Senja Sirna

Diperbarui: 19 Mei 2023   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu, sesak dengan kesibukan

Tiba siang, kesibukan tak kunjung jua mereda

Tatkala matahari pulang ke rumahnya di barat sana

Tampilan wajah cakrawala tampak mulai merona

Di waktu itu, para penyair menemukan inspirasi, lalu menyulapnya menjadi gubahan syair yang menyentuh hati

Di waktu itu, para pelukis berimajinasi, hingga terciptalah dari kuas mereka sebuah lukisan yang menarik dan memiliki arti

Di waktu itu, para mata-mata memotret wajah cakrawala yang anggun bak pengantin wanita yang berdandan, saking indahnya, mulut para mata-mata tak kuasa mengeja kata-kata

Di waktu itu, para perindu Tuhan tenggelam dalam perenungannya sambil kedua bibir mereka melantunkan ucapan-ucapan syukur yang membuat dunia dan seisinya bergetar hebat

Di waktu itu, rasa jenuh, keluh dan rindu beristirahat sejenak untuk menikmati keindahan hidup di alam raya

Sayangnya, tidak berlangsung lama, sekejap semua tentang senja berlalu, dan malam pun mengaburkan wajah cakrawala

Kalimas Baru, Sabtu 13 Mei 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline