Lihat ke Halaman Asli

Belajar Tidak Mengundang Tikus Gunung

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tikus adalah makhluk yang membuat petani repot dan kewalahan. Harapan untuk bisa memanen padi ternyata tidak sesuai harapan. Hal ini menyebabkan petani mesti berjibaku untuk menutupi modal dan mencari pinjaman baru untuk musim tanam selanjutnya.

Tikus adalah hewan yang memiliki karakter dan tradisi. Lewat penelitian dan pengamatan maka kita bisa mempelajari bagaimana mensiasati hama tikus dan mengeluarkan solusi tepat guna bagi petani.

Suatu waktu padi baru berumur 50-60 hari, mulai bunting. tikus gunung turba ke sawah petani mengerat batang-batang padi. satu malam tikus-tikus itu mampu mengerat batang padi puluhan hektar. lalu kami mengamati tikus tersebut tidak memakan batang padi tapi hanya mengerat saja. kalaupun tikus-tikus itu mau memakan batang padi maka bisa batang padi dikumpulkan di lapangan/alun-alun kemudian kita perintahkan tikus-tikus itu memakannnya sehingga tikus tak sampai ke sawah.

kami sengaja menggunakan pupuk organik majemuk lengkap (poml) Nt.45 dan obat-obatan/antihama NT.45. kesimpulannya total organik. sawah kami yang hanya 2 hektar tidak disentuh oleh tikus. tikus  hanya lewat menuju sawah disebelah. selama satu minggu perilaku tikus tersebut kami amati 7 x 24 jam.jika siang hari panas melebihi 30 derajat C, maka mulai pukul 22.00 tikus sudah mulai datang dan menjelang subuh tikus-tikus itu kembali ke gunung atau ke semak-semak/hutan yang dekat sawah.

kami ambil sampel tanah sawah dilahan sawah yang kami usahakan total organik dan sampel tanah yang ada disebelah menggunakan insektisida dan kimia buatan lainnya.rencana untuk dibawa ke laboratorium. menjelang kami bawa ke laboratorium, tanah tersebut kami cium. baunya beda. lahan yang disuguhi pupuk organik baunya harum dan lahan yang diberi insektisida dan kimia buatan pabrik lainnya berbau terasi.

dapat disimpulkan tikus-tikus gunung tadi mengerat batang padi mencari kalau-kalau dibalik bau terasi ada makanan.suhu agak panas siang hari akan mudah tercium oleh tikus yang bersarang di gunung kemudian malam hari mereka turun mengejar ke bawah. sejak itu hingga kini kami tidak pernah menggunakan pupuk kimia buatan (racun). selamat mencoba !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline