Kenakalan Remaja merupakan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang di usia remaja. Kenakalan Remaja seringkali menjadi alasan keresahan masyarakat sejatinya kenakalan remaja tidak hanya berdampak terhadap sekitar, namun kenakalan remaja juga memiliki dampak serius bagi pelaku itu sendiri.
Kenakalan Remaja dapat di cegah dengan beberapa metode. Salah satu upaya pencegahan Kenakalan Remaja ini yakni dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN 60 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Kelompok 36 di Posyandu Remaja Pos 1 Desa Wiroditan Bojong Pekalongan. Sosialisasi ini dilangsungkan pada tanggal 16 November 2024.
Mahasiswa KKN di sambut baik ketika tiba dilokasi. Sambutan yang hangat datang dari Pak Bejo, selaku rt yang rumahnya dijadikan sebagai lokasi posyandu remaja. Para Remaja yang hadir di Posyandu sangat antusias ketika Mahasiswa KKN datang ke lokasi tersebut. Tak kalah juga sambutan yang hangat datang dari Bidan dan para kader yang bertugas.
Dalam sosialisasi ini Mahasiswa KKN menyampaikan berbagai hal mengenai Kenakalan Remaja. Diawali dengan definisi, Mahasiswa KKN memberi pemahaman awal mengenai Kenakalan Remaja kepada para remaja yang berada di Desa Wiroditan. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa Kenakalan Remaja merupakan perilaku yang melanggar norma, aturan, hukum, dan nilai-nilai sosial di masyarakat. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa Kenakalan Remaja dilakukan oleh anak-anak usia remaja atau transisi usia anak-anak menuju dewasa.
Kemudian Mahasiswa KKN menjelaskan mengenai ciri-ciri Kenakalan Remaja. Dijelaskan bahwa Kenakalan Remaja merupakan hal yang terkait dengan perbuatan atau moral. Bahwa perbuatan itu memiliki tujuan anti sosial yang bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada di masyarakat. Ciri-ciri lainnya yakni bahwa Kenakalan Remaja dilakukan oleh anak-anak usia remaja dan dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok.
Setelah Mahasiswa KKN menjelaskan ciri-ciri Kenakalan Remaja, mereka lanjut menjelaskan contoh-contoh perbuatan Kenakalan Remaja. Contoh-contoh yang mereka jelaskan yakni narkoba, mabuk-mabukan, bermain judi, balap liar, tawuran, perundungan, dan lain sebagainya. Contoh-contoh tersebut diangkat dalam sosialisasi ini karena merupakan perilaku Kenakalan Remaja yang marak terjadi di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, harapannya supaya dapat menambah kesadaran para remaja mengenai Kenakalan Remaja.
Materi berikutnya yang disampaikan yakni faktor-faktor terjadinya Kenakalan Remaja. Terdapat dua macam faktor ynag dijelaskan oleh Mahasiswa KKN, yakni faktor internal, dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, hal-hal dari dalam diri si pelaku. Hal tersebut misalnya krisis identitas pada diri pelaku. Pelaku Kenakalan Remaja biasanya melakukan perilaku tersebut dikarenakan mereka mencari atensi dan merasa dipandang lebih setelah melakukan perilaku Kenakalan Remaja. Sedangkan faktor eksternal meliputi hal-hal di luar diri si pelaku. Hal tersebut misalnya kondisi lingkungan yang buruk dapat mendorong si pelaku melakukan perilaku Kenakalan Remaja.
Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa Kenakalan Remaja memiliki dampak yang buruk. Kenakalan Remaja seperti tawuran, perundungan, balap liar dapat berdampak buruk untuk fisik dan kesehatan mental. Bahwa dengan perilaku yang buruk ini juga dapat berdampak pada keluarga si pelaku, yakni keluarga si pelaku akan merasa malu karena anggota keluarganya melakukan hal-hal yang menyimpang. Dampak lainnya yakni perilaku ini dapat meresahkan masyarakat, masa depan suram, berfikir menjadi tidak stabil, dan lain sebagainya.
Sebagai upaya pencegahan, Mahasiswa KKN juga menjelaskan cara mencegah dan mengatasi Kenakalan Remaja. Misalnya Remaja harus pandai memilih teman, karena teman atau pergaulan memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap seseorang. Kemudian remaja juga perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran diri sehingga membentuk ketahanan diri agar dapat menyaring pengaruh dari luar diri si remaja.
Dari kegiatan sosialisasi kenakalan remaja oleh mahasiswa KKN ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran kepada para remaja supaya bisa mencegah diri mereka dari perilaku kenakalan remaja.