Lihat ke Halaman Asli

"Indonesia Dijajah Jepang Lagi"

Diperbarui: 25 November 2017   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis saat ini paling seksi adalah startup, baik e-commerce maupun ride sharing atau istilah Indonesia zaman now nya adalah Toko online dan Taksol/Ojol. Dunia sudah berubah sedemikian cepat, saat ini bagaikan berada di mesin waktu dimana untuk kebutuhan belanja dan transportasi tinggal pencet ponsel di genggaman tangan, tidak perlu ribet dan cape cape lagi.

Tapi dibalik nikmatnya itu semua, ada ancaman "penjajahan" lagi oleh beberapa kekuatan ekonomi luar negeri. Saking besarnya kekuatan itu secara otomatis menjadi ancaman bagi pemain lokal. Para pelaku bisnis yang minim modal kian lama akan digerus oleh pebisnis asing yang memiliki modal super kaya. Agar ancaman itu tak membunuh pemain lokal, makan pemerintah harus mendorong pebisnis lokal mendunia, bukan dikuasai dunia.

Ancaman terhadap pebisnis lokal itu dikomandoi oleh SoftBank dan Alibaba. SoftBank adalah perusahaan teknologi asal Jepang. Sedangkan Alibab adalah perusahaan e-commerce asal China. Keduanya bekerjasama untuk menguasai segala bisnis di Indonesia, baik yang bergerak di ride-sharing maupun e-commerce.

Hal itu kian  nyata setelah keduanya secara membabi-buta membeli sebagian besar berbagai bisnis di Indonesia. Alibaba misalnya, kini menjadi pemilik sebagaian besar saham dari bisnis e-commerce Lazada dan Tokopedia. Dengan adanya sokongan dana besar dari Alibaba, maka tak heran jika Lazada dan Tokopedia sering menyediakan promo.

Kita mungkin senang setiap mendengar ada promo, tapi kita lupa bahwa dibalik promo itu ada rencana besar yang sedang dilakukan Alibaba. Yakni membunuh secara perlahan-lahan bisnis lokal.

Begitupun dengan SoftBank, perusahaan asal Jepang ini ingin menguasai bisnis ride-sharing di Indonesia lewat Grab. Seperti halnya Lazada dan Tokopedia yang sering memberikan promo karena dapat sokongan dana dari Alibaba. Grab pun sering melakukan hal yang sama karena mendapat dana besar dari SoftBank. Tujuannya sama dengan Alibaba, SoftBank ingin menaklukan pemain lokal, dan cara yang mereka lakukan salah satunya dengan sering-sering memberikan promo itu.

Rencana perusahaan ride-sharing Grab ingin menguasai Asia Tenggara sudah berhasil. Karena saat ini Grab menjadi perusahaan ride-sharing paling mendominasi di Asia Tenggara. Keberhasilan mereka salah satunya setelah muncul wacana Grab akan mengambil alih operasional perusaahaan Uber di Asia Tenggara. Padahal dengan nilai USD 68 miliyar, Uber saat ini menjadi perusahaan paling mahal di dunia.

Tapi karena kalah bersaing dengan perusahaan ride-sharing lain seperti Grab, Didi Chuxing di Tiongkok dan Ola di India, Uber diperkirakan akan meninggalkan pasarnya di Asia Tenggara dan menjual operasionalnya ke Grab.

Kabar pengakuisisian Uber oleh Grab jelas menjadi kabar buruk bagi perusahaan-perusahaan ride-sharing lainnya di Asia Tenggara. Pasalnya, sebelum mengambil alih perusahaan Uber saja, Grab sudah menjadi perusahaan ride-sharing paling mendominasi di Asia Tenggara, terkecuali di Indonesia yang masih kalah dengan Go-Jek.

Tetapi jika wacana pengambilalihan perusahaan Uber itu benar-benar terjadi, membuktikan Grab ke depan ingin mengalahkan Go-Jek, perusahaan transportasi online ciptaan anak bangsa ini.

Penyebabnya, karena Grab dengan investor utamanya, yakni SoftBank akan melakukan segala cara untuk memonopoli bisnis ride-sharing di Asia Tenggara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline