Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fauzi

Menulis apasaja, Berharap ada nilai manfaat dan membawa keberkahan. Khususnya, untuk mengikat Ingatan yang mulai sering Lupa.

Mogok Nasional Sukses, meskipun Diwarnai Bentrok dengan Preman

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13783916701524757478

Hari ini, tanggal 31 Oktober 2013 beberapa kawasan industri di Jakarta lumpuh total. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta utara misalnya, sudah bisa dilumpuhkan oleh Forum Buruh DKI Jakarta dan Koalisi Nasional Gerakan Buruh sejak pagi. Menyusul kemudian kawasan industri di Pulo Gadung, Pelabuhan Tanjung Priok, dikuasi dan dipenuhi oleh lautan buruh.

Berbeda dengan di Jakarta, Pemogokan buruh di Bekasi diwarnai dengan aksi bentrok yang mengakibatkan beberapa korban luka bacok terhadap para Peserta Pemogokan, akibat perlawanan yang dilakukan oleh para Preman sewaan Pengusaha Hitam. Meskipun pada akhirnya, Para preman dapat di pukul mundur oleh Serikat Pekerja.

Menurut laporan beberapa kawan buruh yang langsung ada di TKP, Deni misalnya, menyatakan ada dua orang buruh dari serikat pekerja peserta Pemogokan di kawasan EJIP kena tusukan benda tajam. Sementara di luar kawasan tepatnya di PT. Karw#l beberapa preman bersama dengan oknum polisi menyandera dan memukuli 5 anggota Serikat Pekerja yang melakukan Pemogokan. Secara umum, meskipun keadaan mencekam dan penuh intimidasi, Kawasan Industri Bekasi seluruhnya berhasil dihentikan pada Pemogokan Nasional saat ini. Jelas Deni.

Selain di Jakarta dan Bekasi, Pemogokan Buruh juga terjadi di sekitar 20 Propinsi dan 150 Kabupaten kota dan 40 kawasan industri akan lumpuh total. Demikian kata Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) saat melakukan press conference di hadapan ratusan media massa, kemarin 30 Oktober 2013.

Tuntutan buruh dalam Pemogokan kali ini adalah meminta kenaikan upah sebesar 50% pada tahun 2014 nanti. Selain soal upah, buruh juga menuntut di hapuskannya system outsorcing, terutama di lingkungan perusahaan BUMN yang mustinya jadi contoh bagi perusahaan-perusahaan swasta dan yang paling peting lagi adalah Jaminan Kesehatan untuk seluruh rakyat harus dilaksanakan pada 1 Januari 2014 tanpa ditunda-tunda lagi.

Hingga berita ini ditulis, belum ada statemen resmi dari Pengusaha berapa kerugian yang ditimbulkan dari pemogokan massal yang dilakukan oleh Serikat Buruh yang terkonsolidasikan oleh Koalisi Nasional Gerakan Buruh ini, di seluruh Indonesia.

Dedi Hartono, anggota Dewan Pengupahan Prop. DKI Jakarta menyatakan saat ini para pengusaha hitam sedang panic dan menghitung-hitung berapa kerugian mereka sebagai akibat pemogokan dan bersatunya kaum buruh. Oleh karenanya, saya menyerukan dan mengingatkan pada kawan-kawan buruh di seluruh Indonesia, tetaplah berjuang demi kesejahteraan buruh dan masyarakat Indonesia. Pemiskinan terhadap rakyat dengan politik upah murah harus segera dihentikan. Kilahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline