Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fauzi

Mahasiswa STAI Riyadhul jannah

Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Diperbarui: 4 November 2023   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap kegiatan atau sesuatu yang direncanakan selalu diakhiri dengan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan telah sesuai dengan perencanaan atau belum. Kajian ini berusaha menyoroti dari kebanyakan kalangan lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan hasil dari evaluasi sehingga kesalahan yang sudah pernah terjadi tetap terulang kembali dan menjadikan kegiatan evaluasi hanya sebagai rutinitas tanpa adanya peningkatan mutu. Padahal tindakan seperti itu bukan hanya merusak masa depan anak bangsa tetapi bangsa inipun akan rusak jikalau permasalahan ini masih dianggap enteng.


Evaluasi dalam suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Kurikulum merupakan suatu subsistem dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari proses dinamika yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum hendaknya disusun untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Artikel ini membahas tentang pentingnya evaluasi kurikulum dalam beberapa aspek dan memberikan konstruksi pemahaman bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan bahwa evaluasi kurikulum menjadi acuan acuan pendidikan Islam karena sangat penting di era globalisasi, seperti aspek evaluasi kurikulum, dan pengembangan kurikulum, jenis strategi evaluasi, model evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, evaluasi kurikulum ini dapat dijadikan alat ukur atau dijadikan acuan mendasar oleh lembaga-lembaga khususnya pendidikan Islam.

Evaluasi merupakan suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan, Kurikulum merupakan keseluruhan kegiatan yang dirancang sekolah untuk memberikan berbagai pengalaman kepada siswa, baik di dalam ataupun di luar kelas. Sedangkan proses penilaian terdiri dari tiga komponen, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Fungsi dan kedudukan evaluasi kurikulum dalam pendidikan terdiri dari tiga hal yaitu pertama Konsep evaluasi masalah nilai, kedelua evaluasi adalah untuk penentuan keputusan dan ketiga evaluasi konsensus nilai. 

Sedangkan model evaluasi kurikulum dalam pendidikan menurut Muhammad egi muttaqin dalam jurnalnua menyatakan (2020) yakni Evaluasi kurikulum model penelitian, model evaluasi kurikulum yang berorientasi pada tujuan, model evaluasi kurikulum yang lepas dari tujuan, model campuran multivariasi, model EPIC, model CIPP, model Ten Brink, model pendekatan proses, model evaluasi kuantitatif, model evaluasi kualitatif. Untuk menjadi evaluator dibidang kurikulum harus kompeten dibidangnya dengan syarat memiliki kemampuan dan kecermatan serta bersikap obyektif dan tidak mudah terpengaruh oleh keinginan dan kepentingan pribadi atau kelompok. 

Evaluator kurikulum dibagi menjadi dua macam, yaitu: evaluator dalam dan evaluator luar. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penetuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru.

Sedangkan Kurikulum  menurut Fadhillah Izzatun Nisa dan Tasman Hamami dalam juranalnya berdasarkan strukturnya memuat tujuan, isi, metode pelaksanaan, dan evaluasi. Evaluasi kurikulum menjadi salah satu bagian penting yang diterapkan secara berkesinambungan sebagai pijakan dalam mengontrol keefektifan dan efisiensi yang dilaksanakan untuk menyempurnakan kurikulum khususnya pada bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis evaluasi kurikulum. 

Metode yang digunakan merupakan penelitian literatur yang pencarian sumber datanya mengkaji berbagai referensi rujukan yang terkait dengan evaluasi kurikulum PAI. Berdasarkan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketiadaan evaluasi kurikulum PAI yang tepat akan menjadi kendala dalam mewujudkan tujuan, sehingga rancangan harus menyesuaikan aspek dalam kurikulum PAI. Informasi dari hasil evaluasi akan menentukan status kurikulum berikutnya, antara perlu direvisi, atau harus diubah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline