Bergaul bagi anak merupakan pemenuhan salah satu hak berkembangnya yaitu bagian dari berkembangnya yaitu bagian dari perkembangan psikososial. Hal ini hendaklah dipersiapkan sejak mereka bayi, yaitu dengan cara memberi lingkungan yang penuh perlindungan agar mereka siap dengan lingkungan di mana dia akan kelak, seperti memberikan ASI eksklusif, pelukan, belaian, dan sebagaiannya. Semua itu akan memberi rasa aman pada anak. Rasa aman itu akan membangun rasa percaya bagi dirinya. Dia akan percaya diri saat berada dilingkungannya kelak. Kalau anak sudah punya percaya diri, dia pasti berani mengeksplorasi lingkungan diluar. Sering kita jumpai anak-anak yang tidak punya rasa percaya diri konsep dirinya negatif. Cap yang menempel pada dia bahwa "kamu nakal" atau "kamu bodoh", akan membuat anak ragu akan dirinya begitu melihat teman-temanya, ia akan merasa temannya lebih hebat. Inilah yang akan menghambat anak untuk melakukan sosialisai lebih luans dari lingkungan rumahnya saja. Tapi, kalau anak punya konsep positif terhadap dirinya, misalnya, "saya baik sama orang", "saya pandai", atau "sya pintar menggambar", maka dia akan percaya diri.
Untuk memberi dan menciptakan rasa aman pada anak kita memperlukan tips tips sebagai berikut .
Berilah wawasan tentang lingkungan di luar rumah dan bagaimana seharuusnya mereka di luar
Bangunlah wawasan itu dengan penuh rasa cinta kepada mereka, sehingga mereka juga mereka juga pada ahirnya akan menghormati anda sebagai orang tua.
Hendaklah disadari bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun, lingkungan diluar rumah memang perli kita waspadai. Untuk menjaganya hendaklah anda selalu membangun komunikasi yang efektif dengan mereka, yaitu melalui dialog interaktif.
Hendaklah anda memberikan pagar di hati anda dengan tidak mengatakan"awas kamu harus begini","kamu tidak boleh begitu!" , namun katakan pada anak-anak, "ayah percaya, kamu bisa menjaga diri"
Hendaklah memberi teladan, misalnya berbuat baik dengan orang tua atau menghargai orang, maka dia akan mengikuti juga.
Anak-anak harus sering dimonitor dan dilihat bagaimana perkembangan psikisnya.
Janganlah sampai anak kita tergantung dengan sahabat lain dengan menyingkirkan Allah selaku memperkenankan seluruh harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H