Lihat ke Halaman Asli

Indonesia

Diperbarui: 14 September 2017   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beribu pulau, beratus bahasa dan etnik, dengan agama berbeda menyatu di bawah panji Indonesia Raya, bendera Merah-Putih, Garuda dan ideologi pancasila. Itulah fakta dan kenyataan paling unik Indonesia dalam kegiatan berbangsa dan bernegara di dunia. Bagaimana kenyataan unik itu dipelihara, sehingga lestari menjadi sebuah kehidupan duniawi penuh kedamaian dan kesejahteraan bagai sekeping surga dan sepotong zamrut katulistiwa.

Sementara itu berbagai kerusuhan berbau agama, suku,tapal batas atau lainnya yang seseringkali berulang di negeri ini menunjukkan kesatuan unik itu tampak tidak terpelihara secra memadai. Keunikan kebangsaan dalam dekapan ratusan etnis berbeda keyakinan beragamaan di negeri ini penting dijadikan pembahasan. Karena berbeda keyakinan itulah setiap kelompok harus menyadari arti keberadaan pihak lain, bukan menafikan dan membenci berusaha menghapus dari memori kebangsaaan. 

Jika pemimpin politik dan keagamaan lebih sibuk dengan kekuasaan yang dipegang dan aura spiritual yang melekat, saatnya kelompok menengah dan elite kampung mengambil peran  pemelihara kedamaian hidup dengan berbeda keyakinan. Jika setiap pihak menghormati pihak lain dengan tafsir ketuhanan dan surgawinya senderi tanpa mengurangi kesalehan menurut keyakinan masing masing, terbuka ruang bagi warga negeri ini menikmati hidup sembari mengais keberlimpahan rejeki dari alam ciptaan ilahi. Sebaliknya apabila lalai, bukan mustahil keping syurga negeri ini bisa retak dan berubah menjadi gelombang penderitaan bagai serpihan neraka

Dari sini bisa dibangun kesediaan mengakui bahwa setiap orang berbeda agama akan dengan cara berbeda sesuai keyakinan masing-masing, sehingga "karena calon ahli surga dilarang saling mencaci dan menyakiti" karena bisa membatalkan lolos surgawinya masing-masing. Melalui cara demikian menjadi mungkin membangun jembatan abadi pertemanan atau silaturrahim di antara warga berbeda keyakinan agama dengan Tuhan Tunggal sesuai tafsirnya masing-masing .   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline