Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fauzan Al Muzammil

akun ini merupakan sarana untuk berbagi pengalaman yang saya dapat sebagai pengetahuan

Penggunaan Diksi yang Tepat Saat Berkomunikasi dengan Anak

Diperbarui: 7 Desember 2022   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan sekumpulan orang terdekat yang bisa dipercaya. Pada dasarnya kita selalu berjumpa dengan keluarga kita dan pasti terjadi komunikasi untuk menanyakan hal hal yang berkaitan dengan anak tersebut. 

Orang tua sebagai penasihat dan pendidik yang baik ketika dirumah harus menggunakan diksi yang baik. namun masih banyak orang tua salah dalam berkomunikasi terutama diksi yang kurang tepat sehingga bisa berdampak pada kesehatan mental anak.

Menurut ahmad ukasyah habibu dalam bukunya didiklah anak ala Rasulullah menyatakan bahwa lebih dari 90% permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara berkomunikasi dan penyampaian nilai yang baik terhadap sang anak. artinya 9 dari 10 orang tua salah dalam mendidik anaknya disebabkan pemilihan diksi yang salah dalam berkomunikasi karena mendidik anak yang tepat mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam membentuk kepribadian anak tersebut.

Sebagai contoh dilingkungan tempat saya tinggal masih ada keluarga yang mendidik dan menasihati anaknya dengan kasar dan diksi yang digunakan tidak pantas untuk anak anak. misalkan saat mengajari materi pelajaran pada anak yang akan ada ujian besoknya. 

"Rino belajar!" ucap ibunya sambil memerintah

"iya mah" sahut rino sambil bermain hp

"mau sampai kapan kamu bermain hp, belajar sana! kamu tuh ya dikasih taunya susah banget, dasar! udah disekolahi mahal mahal, jangan kamu seenaknya saja".

Diksi dalam contoh tersebut salah, karena tanggapan ibunya terhadap sikap anak akan mempengaruhi pola pikirnya sehingga anak tersebut akan bertanya tanya dalam dirinya dan berpikir yang aneh terhadap dirinya. Dan anak tersebut akan semakin malas untuk belajar. dampak lainnya rino akan takut untuk berkomunikasi dengan ibunya sehingga pandangan anak terhadap ibunya akan negatif.

Adapun cara berkomunikasi antara orang tua dan anak adalah menggunakan pilihan diksi yang baik karena anak akan meniru bahasa orang tua yang digunakan terhadap anaknya. lalu ajak mereka dengan ajakan yang menyenangkan dan tidak menekan anak tersebut. dan bertutur katalah dengan lemah lembut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline