Lihat ke Halaman Asli

Membangkitkan Kesadaran terhadap Mendesaknya Kepentingan Program Guru Penggerak di Sekolah Dasar Kota Bekasi

Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat/dok. pri

Membangkitkan Kesadaran Terhadap Mendesaknya Kepentingan Program Guru Penggerak Di Sekolah Dasar Kota Bekasi

Seberapa banyak guru di Bekasi yang sudah mengetahui terkait program guru penggerak ini? Berdasarkan studi awal yang dilakukan, guru khususnya di sekolah dasar yang berada di kota Bekasi memiliki wawasan yang minim terkait apa itu program guru penggerak, sehingga mereka bingung bagaimana untuk menjalankan atau menjadi bagian dari guru penggerak. Faktanya, masih terdapat guru belum terlalu mengenali seperti apa program guru penggerak tersebut, ibu mamah salah satu guru di Kranji Kota Bekasi mengatakan bahwa “Untuk sekolah kranji belum adanya guru penggerak”, di sekolah guru tersebut saat ini mejadi sasaran program yang dilakukan oleh guru penggerak atau disebut sekolah imbas, akan tetapi pada kegiatan tersebut tidak semua guru juga mengerti yang di maksud pada kegiatan sekolah imbas. Disisi lain, penelusuran terkait program guru penggerak telah dilakukan di sekolah lainnya, Ibu Shodiqoh selaku guru yang pernah mengikuti kegiatan sekolah imbas beliau mengatakan bahwa “kita sebagai guru imbas masih bingung ini seperti apa guru penggerak itu?”

Program Guru Penggerak hadir sebagai inisiatif yang inovatif untuk mengembangkan profesionalisme guru secara berkelanjutan. Melalui serangkaian pelatihan dan kegiatan kolaboratif, program ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman guru dalam kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik. Dengan demikian, para guru diharapkan mampu memotivasi dan menggerakkan seluruh ekosistem pembelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah. Bersama-sama, mari kita ciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inspiratif!

“Harapan kami dari program guru penggerak itu dapat terjun langsung. Kalaupun tidak semua guru, mungkin bisa kepada kurikulum, atau kepada guru-guru yang mungkin ditunjuk dari sekolah untuk sharing-sharing seperti ini program guru penggerak, sehingga kita lebih mendapatkan masukkan” ujar Shodiqoh, salah satu peserta sekolah imbas.

Maka dari itu, sebagai upaya mendorong kesadaran fenomenologis pada guru sekolah dasar di Bekasi terhadap mendesaknya program guru penggerak oleh Universitas Bhayangkara Jakarta Raya kepada Gugus Kota baru dan Kranji dengan judul Intensive coaching clinic pengabdian kepada Masyarakat sebagai Upaya mendrong fenomenologis pada guru sekolah dasar di Bekasi terhadap mendesaknya program guru penggerak pada tahun 2024. Yang diketuai oleh Dr. Awiria S.Pd., M.Pd serta yang beranggotakan  Dr. Ujang Jamaludin,. S.Pd., M.Si., M.Pd dan Ahmad Fathurrozi,. S.E., M.M.S.I dibantu oleh mahasiswa PGSD Angkatan 2022 Evi Dalilah dan Sabrina Putri Salsabila. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan pada kranji  pada bulan Agustus-September 2024  ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sebagai upaya meningkatkan kesadaran guru akan urgensi pelaksanaan program guru penggerak di era ini.

Kegiatan PKM 2024 ini dipelopori oleh kelompok PKM Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Agung Tirtayasa yang didukung penuh oleh kemenristek dikti melalui hibah pengabdian tahun anggaran 2024. Sebuah Upaya serius menyikapi permasalahan yang terjadi dengan melakukan kegiatan pengabdian atau seminar terkait program guru penggerak kepada guru-guru SD mitra di gugus Kota Baru dan Kranji. Sebuah bentuk perhatian akademisi yang terjun dalam dunia praktisi Pendidikan untuk memasifkan program pemerintah khususnya terhadap guru-guru atau Calon Guru Penggerak bahwa pentingnya untuk menjadi guru penggerak. Bahkan, menjadi guru penggerak juga memiliki banyak sekali keuntungan pada setiap tugasnya. Selain ilmu, tentunya jejaring untuk melakukan kolabirasi Tingkat gugus sangat mungkin dilaksanakan.

Kegiatan dilaksanakan memadukan teknik daring dan luring dengan jumlah peserta daring sebanyak 70 orang, sedangkan jumlah peserta pengabdian secara luring sebanyak 35 orang. Peserta merasa puas dan memahami terkait kegiatan acara yang kami selanggerakkan, karena selama acara berlangsung pada saat sesi diskusi banyak guru-guru yang menanyakan atau mendiskusikan terkait guru penggerak ini, terdapat bukti hasil survey yang sudah kami berikan kepada guru-guru yang sudah mengikuti kegiatan pengabdian kami.

Sebanyak 81,6 % peserta memiliki pengetahuan terkait program guru penggerak baik secara teori maupun praktik. 82% peserta memiliki keterampilan untuk mengakses berbagai aplikasi untuk mendukung pelaksanaan program guru penggerak dan 91% eserta tergugah untuk mengikuti secara langsung program guru penggerak pada periode berikutnya. Tingkat kepuasan peserta terhadap program ini juga sangat tinggi, mencerminkan dampak positif yang dirasakan para peserta. Dengan partisipasi yang antusias, program ini semakin menunjukkan potensi untuk membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik dan inovatif.

Awiria, selaku Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat dalam program ini, berharap agar guru-guru di Bekasi terdorong kesadarannya untuk mengikuti Program Guru Penggerak yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman para guru terkait pentingnya peran Guru Penggerak. Banyak guru yang mengakui bahwa program ini memberikan wawasan baru dan membantu mereka memahami urgensi untuk terlibat aktif dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan sekolah masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline