Argentina Diprediksi Menjadi Juara Dunia FIFA World Cup 2022 Qatar
FIFA World Cup sudah sampai babak perempat final di mana ada lima tim Eropa 2 tim Amerika Selatan dan 1 tim Afrika. 8 tim ini akan memperebutkan tiket masuk ke babak semifinal FIFA World Cup 2022 Qatar.
Pada saat penulis menulis ulasan ini sedang melaksanakan pelatihan platform Merdeka mengajar di sekolah tercinta. Ternyata pada saat pelatihan ada juga yang membicarakan tentang sepak bola. Mereka dan saya memprediksi kira-kira Siapa yang menjadi juara FIFA World Cup 2022 Qatar?
Dari tiga orang itu masing-masing berpendapat dan menjagokan tim yang berbeda-beda. Khususnya saya memprediksi Argentina yang akan menjadi juara FIFA World Cup 2022 Qatar, sedangkan dua orang lainnya memprediksi Brasil dan Prancis yang akan menjadi juara.
Timnas Prancis
Bagi teman yang menjagokan Prancis beralasan di sana banyak pemain-pemain yang tumbuh berkembang bersama, baik dari pemain yang sudah berpengalaman karena 4 tahun yang lalu mereka juga menjadi juara di tanah Rusia yaitu tepatnya tahun 2018. Prancis yang merupakan juara bertahan atau petahana FIFA World Cup mempunyai permainan dari babak grup sampai babak 16 besar masih menunjukkan kualitasnya, serta kolektivitasnya dalam permainan sepak bola.
Dengan dimotori beberapa pemain yang merumput di liga-liga top dunia mereka sangat optimis mampu untuk menjadi juara secara berturut-turut FIFA World Cup yaitu 2018 dan 2022 ini. Jika mereka mampu menjadi juara 2022 maka menyamai rekor Italia dan Brasil yang dapat mempertahankan juara dunia secara beruntun. Italia juara tahun 1934 dan 1938 dan Brasil juara Piala Dunia tahun 1958 dan 1962.
Timnas Brasil
Di sisi lain tim Brazil mempunyai kekuatan yang sangat merata dan menakutkan. Dari belakang sebagai penjaga gawang ada Alisson Becker dan depan tentu sangat menjanjikan di sana ada Neymar sebagai juru gedor sekaligus pemain senior ada Vinicius Junior pemain Madrid yang lagi on fire. Tapi sayang Brasil jika menang melawan Kroasia akan bertemu kemungkinan besar dengan sesama tim Amerika Selatan yaitu Argentina. Dengan demikian di antara tim Amerika Selatan yaitu Argentina vs Brasil kalau melihat pertandingan yang sudah dilalui kemungkinan dimenangkan oleh Argentina untuk itu yang akan melaju ke final tentunya Argentina.
Bagaimana dengan Argentina?
Argentina sebagai juara Conmebol kemudian menjuarai dua benua sepak bola yang sangat luar biasa yaitu ketika bersua dengan Italia sebagai juara Piala Eropa ternyata mampu membuktikan bahwa Argentina sangat luar biasa, dapat mengkonsolidasikan permainan dari berbagai posisi, baik depan, tengah, sampai belakang atau sebaliknya dari belakang tengah sampai ke depan semuanya mampu dikonsolidasikan secara kolektivitas oleh para pemain-pemain Argentina.
Apalagi tentu kita sudah tahu semuanya di Argentina ada sang mega bintang yaitu Lionel Messi atau yang biasa disebut dengan si kutu atau la pulga tentu ini merupakan pertandingan Piala Dunia yang terakhir dan Messi ingin membuktikan bahwa dia pun sanggup menjadi pemain yang meraih juara Piala Dunia.
Si kutu tinggal satu lagi trophy yang belum didapat yaitu trophy juara Piala Dunia, kalau Argentina mampu menjadi juara piala dunia, maka dia dapat mentasbihkan dirinya sebagai pemain terhebat sepanjang masa mengalahkan yang lainnya. La pulga sudah menggenggam trophy Ballon d'or 7 Kali, jika Argentina mampu menjadi Champion di perhelatan sejagat ini tentu dia akan mendapatkan Ballon d'or yang ke-8 kali, dan itu merupakan rekor sejarah dalam dunia sepak bola tidak ada lagi pemain yang dapat menandinginya.
Sebelum menjadi juara tentu Argentina harus mewaspadai kekuatan Belanda di partai perempat final. Perjalanan perempat final tim Argentina sungguh sangat mengesankan. Semenjak pertandingan pertama grup C antara Argentina vs Arab Saudi di mana Messi CS menelan kekalahan 1-2, setelah itu pertandingan demi pertandingan dilalui dengan gegap gempita hampir semuanya mengalami clean sheet, kecuali pertandingan terakhir Ketika melawan Australia di mana itu pun bukan gol yang diciptakan oleh pemain Australia tapi karena bola pantul yang mengenai Enzo Fernandez yang menyebabkan gol bunuh diri.