Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faqih

Mahasiswa Universitas Djuanda Bogor

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos Dengan Memanfaatkan Limbah Baglog dan Limbah Kotoran Hewan

Diperbarui: 10 September 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bogor (Minggu, 10/09/2023) - Mahasiswa KKN-T  kelompok 2 Desa Sukaraja, Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos dari limbah baglog jamur tiram dan limbah kotoran hewan kepada pengusaha jamur tiram yang bertepatan di Kampung Ciater, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 08 September 2023 yang bertepatan di depan halaman rumah Ibu Ida sekaligus pemilik usaha jamur tiram. 

Pasca Panen jamur tiram usai, maka para petani jamur tiram akan memproduksi limbah berupa limbah baglog jamur tiram denga jumlah yang banyak yang dimana akan mengakibatkan pencemaran pada lingkungan, hal ini dikarenakan para petani pembudidaya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah baglog media jamur tersebut. Pengolahan limbah yaitu dengan memanfaatkan limbah baglog menjadi pupuk organik melalui proses pengomposan yang dijadikan sebagai pupuk kompos organik yang dapat bermanfaat bagi tanah dan tanaman. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan ini dalam proses menyelesaikan masalah yaitu dengan diskusi dan praktek (learning by doing) gabungan kedua metode tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman yang berkaitan dengan pengolahan limbah baglog media jamur tiram menjadi pupuk kompos. 

Dokpri

Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah atau limbah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya (Suhastyo, 2017). Baglog jamur merupakan salah satu limbah yang berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan di sekitar kita. Salah satu cara memanfaatkan limbah ini adalah dengan cara mengomposkannya dan dijadikan sebagai pupuk organik yang dapat bermanfaat bagi tanah dan tanaman. Limbah baglog yang dihasilkan memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, dan untuk perbaikan unsur hara tanah, komposisi limbah tersebut memiliki kandungan nutrisi seperti P 0,7%, K),02%, N total 0,6% dan C-organik 49,00% sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah (Sulaeman, 2011). Selain itu Peniwiratri dalam (Rahmah, 2016) menyatakan salah satu alternatif pengolahan limbah yaitu dengan memanfaatkan limbah baglog menjadi pupuk organik melalui proses pengomposan, sedangkan kompos dapat polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik. Limbah media jamur yang dihasilkan pada dasarnya merupakan kompos organik yang telah mengalami proses dekomposisi sehingga pengolahan limbah ini tidak membutuhkan waktu lama untuk diubah menjadi pupuk organik siap pakai. 

Dokpri

Dokpri

Pada pembuatan pupuk kompos, perbandingan antara limbah baglog jamur tiram dan limbah kotoran hewan ini yaitu 1 : 1,  dilakukan dalam skala kecil. Adapun hasil yang ingin dicapai ialah adanya pengetahuan  dan keterampilan pembudidaya jamur tiram  dalam mengolah limbah baglog menjadi pupuk kompos, dan terbentuknya unit usaha tambahan yaitu usaha pupuk kompos organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline