Lihat ke Halaman Asli

Berusaha Menyatukan Hati dan Pkiran

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tuhan yang maha segalanya Dzat Allah yang terpancarkan dalam adanya Al quran sebagai pedoman hidup manusia yang ditujukan sebagai khalifah dibumi. Al quran sebagai doktrin kebenaran yang tidak diragukan yang bisa diterima oleh akal dan hati nurani menerima adanya kebenaran tersebut.

Maka ketika kita sudah menerima islam sebagai agama kita, maka kita sepenuh hati mengucapkan dengan pemantapan lidah Syahadatain.  Kita sudah mendapatkan hidayah wahyu (Al Baqoroh 1-5).

Didalam fitrah manusia manusia pada dasarnya manusia memiliki kemerdekaan dan tidak adanya ditekan untuk pada kebenaran. Orang yang selalu ditekan maka kemerdekaannya hilang. Selain itu, keikhlasan ada pada kemerdekaan manusia itu sendiri, karena hakikat manusia adalah pada kemerdekaan.

Kehidupan pada dasarnya adalah kehidupan yang fana dan kehidupan yang abadi. Hasil dari kehidupan yang fana adalah kehidupan yang abadi.  Selain itu, dalam berkehidupan didunia, manusia juga tidak lepas pada hubungan manusia sebagai makhluk social (zoon politicon).

Misalkan bisakah manusia hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, orang semakin kaya pasti makin membutuhkan banyak orang lain/hubungan kolektif/kolegal.

Semuanya itu pada dasarnya yang dicari adalah puncak kemanusiaan yang tertinggi. Ada tiga hal yang menurut saya ingin dicapai dalam diri manusia, a. adanya sosok integritas watak yang kuat dan berkarakter, b. berintelektual tinggi, c. lahirnya sosok profesionalisme dalam pengabdian. Kesemuanya itu tetap bersumber pada nilai Al qur’an.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline