Lihat ke Halaman Asli

Kamboja, Neraka Dunia

Diperbarui: 14 Januari 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kamboja, sebuah negeri yang kaya akan budaya, suku, ras, dan juga agama. Namun tahukah anda?

Negara yang diidamkan banyak turis mancanegara ini menyimpan sebuah sejarah kelam.

Sebuah sejarah yang menjadi saksi kekejaman umat manusia di atas dunia.

Sebuah sejarah yang akan terus membengkas di dalam hati rakyat kamboja.

Sebuah sejarah yang mencatatkan Kamboja sebagai Hell of the World. 

Pada periode perang dingin, tepatnya pada tahun 1975 setelah terjadinya penggulingan kekuasaan Republik Khmer yang dilakukan oleh pasukan Khmer Merah. Pol Pot, sang panglima tertinggi Khmer merah melakukan serangkaian aksi yang tidak manusiawi. Mulai dari pemindahan paksa, kerja paksa, penangkapan yang semena-mena hingga ke pembunuhan dengan dalih yang sepele.

Salah satu program tidak manusiawi yang juga tidak masuk akal yang mereka kerjakan ialah “Maha Lout Ploh”. Yaitu sebuah kebijakan yang merupakan tiruan dari “Great Leap Forward” RRC. Pol Pot percaya bahwasanya kamboja harus memulai peradaban baru, memulai “Year Zero” atau tahun nol-nya Kamboja. Dalam kebijakan ini Pol Pot menyuruh semua orang kota untuk pindah ke desa-desa dan beralih profesi menjadi petani. Mungkin hal itu tidak terdengar buruk bagi sebagian orang. Namun yang mereka belum tahu ialah mereka disuruh menjadi petani full-time yang tidak diberi gaji, tidak boleh mengambil panen, tidak boleh membangkan, dan juga tentunya tidak diberi kebebasan. Siapapun yang dianggap membangkang ataupun tidak produktif tentu saja akan dibawa ke semak-semak lalu dieksekusi. Bahkan sebelum sampai di pedesaan tempat mereka bertugas pun mereka masih tidak aman dari kematian. Bayangkan saja mereka harus jalan kaki dari kota ke desa tempat mereka bertugas. Betapa beratnya hal tersebut. Dan setelah sampai di desa pun mereka diharuskan menjalankan tugas mereka.

Sebenarnya masih banyak lagi kebijakan Khmer Merah yang membuat noda merah di sejarah Kamboja. Seperti pembantaian umat beragama, pembantaian etnis tertentu, pembantaian lawan politik hingga pembantaian ke orang-orang yang berilmu.

Khmer Merah merupakan sebuah noda, tidak hanya di sejarah kamboja namun juga di sejarah dunia. Namun dengan adanya sejarah tersebut kita harus bisa menghindari peristiwa tersebut di masa depan. Karena sejarah akan terus terulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline